Hakikat Qurban Menurut Jalaludin Rumi
Idul Qurban berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, Ied dan Qurban. “Ied” dari kata ‘aada ya’uudu, bermakna ‘kembali’. Qurban, dari kata ‘qaraba-yaqrabu’, bermakna ‘mendekat’. ‘Qarib’ adalah ‘dekat’, dan ‘Al Muqarrabuun’ adalah ‘(hamba) yang didekatkan’. Qurban adalah “sesuatu yang mendekatkan”. Idul Qurban (Kurban) kemudian bisa kita maknai sebagai sebuah hari dimana kita berupaya kembali pada hakikat kemanusiaan kita yang mendambakan dekat dengan yang Maha Rahim. Banyak cara yang bisa kita tempuh untuk mendekat kepada-Nya (taqarrub Ilallah), Maulana Jalaluddin Rumi menyebut, sebanyak helaan nafas manusia. Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya, agar kamu beruntung” (QS. Al-Maidah: 35). “Ketahuilah, sesungguhnya infak itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah).” (QS. At-Taubah: 99) “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu da...