Satelit Telkom-3 dan Kisah Planet Bercincin Besi
Selasa 7 Agustus 2012 seharusnya menjadi salah satu hari bersejarah bagi Indonesia. Di hari itu satelit telekomunikasi Telkom-3, yang dipersiapkan oleh ISS Reshetnev (Russia) bekerja sama dengan Thales Aleniaspace (Italia) dengan biaya Rp 1,9 trilyun dan bakal dioperasikan oleh PT Telkom, siap meluncur ke orbit dari landasan peluncuran 81 di kompleks kosmodrom Baikonur yang legendaris. Direncanakan untuk menempati orbit geostasioner pada ketinggian 35.786 km di atas khatulistiwa pada garis bujur 118 BT di atas pulau Sulawesi, satelit Telkom-3 bakal bekerja selama 15 tahun penuh dengan mengandalkan 24 transponder C-band 36 MHz, 8 transponder C-band 54 MHz dan 6 transponder Ku-band 54 MHz. Satelit ini tak hanya mengemban rencana bisnis PT Telkom semata, namun juga berguna bagi kepentingan strategis Indonesia khususnya sebagai salah satu tulang punggung komunikasi militer, pemerintahan dan antar badan-badan usaha milik negara. Apa lacur, semua rencana indah itu menguap seiring gagalnya ...