Senin, 30 Januari 2012

Memotret Pengundang Maut


Memotret dan dipotret telah menjadi bagian kesukaan kita. Tak jarang kita pinjamkan kemera atau hp kita pada orang lain sekadar minta tolong mengabadikan diri kita. 

Kita pun mulai bergaya dan mematut-matut diri di depan kamera. Mulai dari gaya senyum simpul, senyum renyah, ketawa ngakak hingga senyum tring2  untuk menunjukan kalo gigi kita belom ompong. Ada juga gaya dengan hidung dimekarkan dan mulut dimonyongkan.

Malah ada yang gemar gaya mirip anjing kelaparan dengan menjulurkan lidah dan mata merem sebelah lengkap dengan kedua tangan sedang mencomot. 

Trend terbaru tak sedikit kaum abg dan tante2 pake gaya singkap rok padahal lupa belom pake celana dalam. Dan gaya lainnya yang biasa anda lakukan.

Seorang pemotret ketika ketemu obyek menarik biasanya otomatis ambil kamera dan cepat2 membidiknya. Tapi jangan pula memotret dengan cara berbahaya model si bunda ini. Mengambil gambar padahal tali kamera masih terikat pada leher si anak. Karuan saja leher si anak terjerat tali kamera sampe kakinya jingjit begitu. Beruntung kalo cuma beberapa detik. Coba kalo sampe lima menit. Mungkin tubuh si anak langsung membiru, mata juling dengan lidah menjulur. 

Bunda...bunda...hobi memotret koq ceroboh amat sich...Lihat si anak tuch yang tengah berjuang di ujung maut...//kgm

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...