Beginilah jadinya jika sudah
keranjingan Fesbuk. Apalagi kalau sudah diajak bergame online,
wadouch, bagai lupa dech kalau masih hidup di alam dunia. Segenap
konsentrasinya melebur di dunia maya. Lupa makan, telat tidur, malas
masak, cuwekin suami, sampai membiarkan bayi menangis telah dianggap
sebagai sesuatu yang lumrah.
Media sosial yang satu ini, memang,
bagai punya daya sihir tersendiri. Apalagi jika sudah top dengan
komentator yang banyak. Sewaktu tidur pun tidak sedikit yang matanya
merem sebelah. Sementara yang sebelah lagi jelalatan monitor status.
Begitupun sewaktu bangun tidur, bukannya mengucap syukur pada Illahi atas karunia umur panjang. Tapi yang pertama dicari adalah hp. Dengan mata masih belekan spontan buka fb karena siapa tau masih ada komen yang belom direspon...hehehe fesbuk...fesbuk....
Begitupun sewaktu bangun tidur, bukannya mengucap syukur pada Illahi atas karunia umur panjang. Tapi yang pertama dicari adalah hp. Dengan mata masih belekan spontan buka fb karena siapa tau masih ada komen yang belom direspon...hehehe fesbuk...fesbuk....
Tapi masih beruntung si ibu yang satu
ini masih berbaik hati. Hobi lanjut terus, menyusui bayi terpenuhi.
Mungkin juga si ibu ini sedang mendidik anaknya: “Hidup di dunia
ini keras dan harus diraih dengan penuh perjuangan nak! Maka kau
harus belajar berjuang untuk mendapatkan makan sejak bayi. Mudah2an
setelah kelak dewasa kau bisa mandiri, pekerja keras dan tak gampang sakit pinggang...”//kgm