Selasa, 31 Januari 2012

SEKAR Family Gathering


*) Silaturahmi Pengurus DPP Sekar Bersama Keluarga
Pada awalnya keberadaan Sekar memang dibentuk dengan landasan semangat dan cita-cita guna mempersatukan karyawan. Fokus utamanya guna menjaga dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Namun tak hanya itu, Sekar punya komitmen lain, yakni turut menjaga dan menyelamatkan perusahaan yang merupakan sawah ladangnya. Tentu, agar Telkom tetap survive dengan panji kejayaannya tetap berkibar. Agar Telkom tetap memiliki reputasi secara nasional dan global.

Beratnya tanggung jawab yang harus diemban Sekar membawa konsekuensi logis bagi para pengurusnya. Setidaknya harus tetap tampil prima, solid, kompak dan padu dengan kemampuan sebagai organisatoris yang lebih mumpuni.

Selain itu tugas-tugas organisasi yang acapkali harus dikerjakan di luar jam kantor seringkali mengundang tanya dari keluarga. Mengapa suami/istri mereka harus terlibat dalam suatu organisasi yang tak kenal jam kerja ini.

Untuk itulah setelah 11 tahun Sekar berdiri, maka untuk yang pertama kalinya Pengurus DPP Sekar menyelenggarakan gathering dengan melibatkan keluarganya. Tujuannya, selain guna merekatkan tali silaturahmi keluarga besar pengurus DPP Sekar. Tak kurang pentingnya guna memberikan pengertian pada keluarga seputar kiprah Sekar. Dan mengapa suami/istrinya harus terlibat dalam organisasi ini.

Perlu pengertian keluarga

Sekar Gathering pun kemudian digelar selama dua hari (28-29 Januari 2011) di Lokasi Wisata “Mulih ka Desa” di Kawasan Kamojang Garut. Memang tak semua pengurus bisa hadir. Namun tak kurang 140 pengurus beserta anggota keluarganya hadir.

Ketua Umum Sekar, Wisnu Adhi Wuryanto, dalam arahannya di depan keluarga menyampaikan bahwa kesejahteraan yang selama ini dinikmati keluarga tidak terlepas dari perjuangan Sekar yang notabene adalah juga hasil perjuangan suami/istrinya.

“Karena itulah ibu-ibu dan bapak-bapak keluarga pengurus harus berbangga pada suaminya/istrinya yang menjadi pengurus Sekar. Tidak semua karyawan mendapat kesempatan menjadi pejuang kesejahteraan. Amanah ini hanya bisa diemban oleh orang-orang yang luar biasa dan terpanggil untuk berkiprah di dalamnya,” kata Wisnu.

Walaupun, lanjut Wisnu, nuwun sewu, mohon maaf, kalau berjuang di Sekar ini merupakan kerja sukarela. Tak ada tambahan income apa-apa. Tak ada uang saku atau Sppd seperti penugasan dari dinas. Untuk itu saya mohon maaf. Terutama kalau ada penugasan dari Sekar, tak ada oleh-oleh yang bisa dibawa ke rumah. Sekar hanya bisa mengganti sebatas uang transportnya saja.

“Terlibat di Sekar adalah panggilan jiwa untuk care pada lingkungan. Untuk itulah pengurus dan keluarga di kumpulkan di tempat ini, diharapkan dapat lebih difahami istri atau suami. Selain itu semoga sikap peduli pada lingkungan ini dapat ditularkan pula kepada anak-anaknya,” harap Wisnu, seraya menyuarakan yel-yel Sekar dan dijawab oleh anak-anak keluarga dengan "Telkom".

Berbagai acara pun digelar dan dipandu langsung ketua panitia, Teguh Herman. Diawali dengan lomba mancing pada sore di hari pertama. Malamnya dilanjutkan dengan perkenalan keluarga masing-masing pengurus. Suasana tampak sangat akrab yang diselingi gelak tawa dan foto bersama.

Pada tengah malam selain disajikan berbagai menu bakar penghangat tubuh dilanjutkan dengan Api Unggun yang dihadiri seluruh pengurus. Renungan malam yang disampaikan Ketum, Wisnu Adhi Wuryanto dan perwakilan dari MPO, Budhi Prasetio, terasa sangat memotivatif semangat untuk tetap berjuang dalam wadah organsiasi Sekar. Apalagi untaian do'a yang juga disampaikan Budhi Prasetio yang begitu indah, rinci dan menyentuh qolbu, semakin menumbuhkan semangat untuk tetap berkiprah di Sekar.

“Perjuangan harus dengan penuh kesabaran, ketegaran dan tetap konsisten membawa nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Tak hanya untuk kepentingan kesejahteraan seluruh karyawan Telkom serta demi keutuhan dan kejayaan perusahaan, namun juga untuk meraih ridoNya,” demikian ungkap Budhi Prasetio.

Outbond Keluarga Sekar

Pada hari kedua, sejak pagi digelar berbagai macam perlombaan dan outbond. Seluruh keluarga terlibat dalam pelatihan ini. Untuk anak-anak ada pertandingan sepakbola, nyebrang jembatan bambu diatas kolam, lomba menangkap ikan dan memandikan kerbau. Selain juga ada permainan seperti flying fox, dll. Sedangkan team building pengurus Sekar bergabung bersama istri/suaminya dengan permainan antara lain: menangkap belut dan dimasukan dalam botol, berjalan berkelompok dalam roda plastik seperti roda tenk baja, memindahan kepalan terigu lewat belakang kepala, menangkap ikan, tarik tambang di kolam dan menyebrang bambu diatas kolam.

Tujuan utama kegiatan Pelatihan Outbound/Teambuilding adalah: Melatih para peserta untuk mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang ada. Dengan demikian diharapkan terbentuk sikap profesionalisme peserta yang didasarkan pada perubahan dan perkembangan sifat mendasar individu. Beberapa aspek yang disasar antara lain aspek  trust (rasa rercaya), belief (keyakinan), commitment (komitmen), serta performance (kinerja) yang lebih baik.

Harapannya agar para peserta menyadari bahwa apa yang dilakukan itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kebersamaan dengan rekan-rekannya dalam team. Keberhasilan individu dalam unit kerja organisasi merupakan bagian keberhasilan dari organisasi itu sendiri. Sebaliknya, kegagalan yang terjadi karena kesalahan individu atau suatu unit dalam organisasi akan mempengaruhi nilai keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

Untuk itu semboyan ONE FOR ALL, ALL FOR ONE”, telah dijadikan semboyan outbound secara Internasional yang selalu didengung-dengungkan dalam kegiatan ini. Untuk membangun sebuah Semangat Kebersamaan dan Kekompakan. Bahkan pada saat ini dikembangkan semboyan baru yang juga merupakan semboyan dunia secara global, yakni : ” WE ARE ONE “ atau Kita Adalah Satu.

Sedangkan manfaat Pelatihan Outbound yaitu antara lain: Peserta akan dapat lebih memahami arti yang sebenarnya dari sebuah tantangan; belajar pentingnya memiliki jiwa yang tidak mengenal putus asa; mendapatkan pemahaman yang sebenarnya tentang motivasi, kerja sama dan kepemimpinan; Peserta akan lebih arif dalam melihat potensi diri; Peserta akan mampu memaknai dengan benar arti sesungguhnya dari kata komunikasi efektif; Serta peserta akan mendapatkan kesegaran baik secara jasmani maupun rohani.

Dan Insyaallah semua tujuan dan manfaat dari kegiatan team building selama dua hari itu telah mencapai sasaran yang diharapkan. Sekaaaaarrrrr....(n425).

Senin, 30 Januari 2012

Kalo Pensiunan Ketemu di Yakes



Sudah menjadi tradisi kalau Poliklinik Yakes menjadi semacam tempat strategis untuk reunian kaum manula alias para pensiunan. Para mantan pejuang perusahaan itu walau diliputi keprihatinan hidup sepertinya tetap optimis. Bahkan tampak sumringah ketika bertemu dengan sahabatnya. 

Seperti kisah pertemuan dua pensiunan, Ki Mustika (KM) dan Ki Imron (KI) di Ruang Tunggu Yakes. Biasa kalau mereka ketemu selalu saja ada yang dibangga-banggakan. Kali ini yang mereka banggakan adalah cucunya masing-masing. Waktu itu KM sedang di ruang tunggu lalu KI nongol.

KM : “Ech, 'mron, ki Imron, sini euy...wah, makin bongkok saja kau...pake bawa tongkat segala...sakit apa kah?”

KI : “Weh eh eh...ada ci Emus...how ar yu pren....Kau juga sudah peot Mustika...Keriput di mukamu sudah ga kehitung tuch...Gw mah biasa aja masih suka sakit perut dan mencret2 Mus...!!”

KM : “Ah, kau, punya penyakit ga elit ngkali...salah makan ngkali kau...”

KI : “Itulah Mus...tadi pagi masih ngantuk gw minum kopi...tiba2 perut gw terasa sakit sekali...eh, rupanya, cangkirnya ketelen Mus...”

KM : “Ah, kau, sudah tua bangka masih suka guyon rupanya. Macam mana pula cangkir bisa ketelen. Macam debus saja...”

KI : “Hehehe...ya ga lah Mus...ini tadi pagi si Nenek kasi sarapan rujak cingur...efeknya lumayan dahsyat...jadi mencret2 dah gw...”

KM : “Trus sakit pinggang kau sudah baek? Cucunya dah gede belom?”

KI : “Ach, kayak ga tau aja kau Mus...kan sakit pinggang gw mah kambuhnya tiap jum'at pagi kalo abis sunah rosul hehehe...Eh, Mus, cucu gw sekarang sudah 6 tahun Mus...cowok, soleh, pinter, gagah dan ganteng sekali. Pokoknya kalo dah gede pasti bakal mirip bentang pelem 007, bakal mirip si mas Roger Mur itu loh Mus...terus cucumu gimana Mus..?”

KM: Kalo cucu gw masih kecil baru dua tahun 'mron...cewe, lucu tapi pinter nyanyi dan energik. Pokoknya manies dan cantiknya ga kira2 'mron...kalo sudah gede bakal mirip si ayu tingtring tuch anak...”

KI : “Wah, kalo begitu pgimana kalo dah gede kita kawinin sajah...biar kita sudaraan...setuju ga Mus???”

KM: “Apa kau bilang dijodohin? dikawinin? Cucu gw kan baru 2 tahun cucu kau 6 tahun...berarti bedanya 3 kali lipat toch...Walah bahaya...kagak bisa ah 'mron, ga mau gw, ga sudi pokonya...Coba saja kalo beda umurnya 3x lipat, berarti nanti pas cucu gw berumur 20 tahun... cucu kau sudah 60 tahun...walah kasian dach cucu gw...kagak sudi 'mron ach....” (sambil keduanya ditarik suster dan tergopoh-gopoh menuju ruang periksa dokter...karena sudah beberapa kali dipanggil suster tak digubris alias dicuwekin)//kgm/kigempurmudharat.

Pesan moral: "Yang namanya persahabatan tak kenal waktu dan usia. Kerinduan pada masa lalu ketika bersama bekerja di usia muda menjadi bagian memori2 terindah dalam hidupnya sebelum mendapat antrian dipanggil YMK."

Memotret Pengundang Maut


Memotret dan dipotret telah menjadi bagian kesukaan kita. Tak jarang kita pinjamkan kemera atau hp kita pada orang lain sekadar minta tolong mengabadikan diri kita. 

Kita pun mulai bergaya dan mematut-matut diri di depan kamera. Mulai dari gaya senyum simpul, senyum renyah, ketawa ngakak hingga senyum tring2  untuk menunjukan kalo gigi kita belom ompong. Ada juga gaya dengan hidung dimekarkan dan mulut dimonyongkan.

Malah ada yang gemar gaya mirip anjing kelaparan dengan menjulurkan lidah dan mata merem sebelah lengkap dengan kedua tangan sedang mencomot. 

Trend terbaru tak sedikit kaum abg dan tante2 pake gaya singkap rok padahal lupa belom pake celana dalam. Dan gaya lainnya yang biasa anda lakukan.

Seorang pemotret ketika ketemu obyek menarik biasanya otomatis ambil kamera dan cepat2 membidiknya. Tapi jangan pula memotret dengan cara berbahaya model si bunda ini. Mengambil gambar padahal tali kamera masih terikat pada leher si anak. Karuan saja leher si anak terjerat tali kamera sampe kakinya jingjit begitu. Beruntung kalo cuma beberapa detik. Coba kalo sampe lima menit. Mungkin tubuh si anak langsung membiru, mata juling dengan lidah menjulur. 

Bunda...bunda...hobi memotret koq ceroboh amat sich...Lihat si anak tuch yang tengah berjuang di ujung maut...//kgm

Rabu, 25 Januari 2012

Sepakbola Eksekutif (Episode Imajiner-6)



Setelah ada kompromi diantara kedua kapten kesebelasan pertandingan siap dilanjutkan. Kesepakatannya bola yang hilang diganti dengan buah durian pemberian Atang. Wasit Ipung menjinjing bola durian yang telah terikat tali rafiah ke tengah lapangan. Setelah durian ditaro di titik tengah wasit Ipung meniup terompet ampe terpingkal-pingkal seraya mengarahkan para pemain agar menempati posisi.

Namun, entah mengapa, para pemain bagai terserang penyakit budek. Mereka kagak ada yang mau maju ke lapangan. Malah berkumpul dan pada duduk di gawangnya masing-masing. Boleh dibilang mirip unjuk rasa. Mungkin para pemain tak sudi kakinya rontok gara2 nendang bola durian. Apalagi kalo disuruh nanduk, wadouw, bisa nyangkut di kepala tuch duren.

Mengingat pertandingan tertunda hampir satu jam para penonton mulai melolong. Penonton protes dan menuntut minta ganti rugi pada panitia. Mungkin meniru sanksi di penerbangan jika terlambat sekitar empat jam maka para penumpang harus mendapat kompensasi Rp. 300 ribu rupiah. Namun karena terlambat sejam, penonton pertandingan ini cukup toleran, berbaik hati dan tidak sombong. Mereka cuma menuntut agar diberikan nasi bungkus dengan telor dadar plus sambel secukupnya saja. Sepertinya para penonton menderita laparnya sudah ga kira-kira. Sebab dari tadi mereka secara bersamaan meneriakan yel2: “lapar..lapar..lapar...dst...”

Ganjar selaku ketua penitia kelabakan dengan tuntutan penonton. Namun dia bertindak cukup sigap dan segera kasi disposisi pada stafnya Santi untuk beli nasi bungkus di Jl Setiabudi. Diumumkan Ganjar lewat sound system agar penonton bersabar, nasi bungkus sedang disiapkan. Para penonton tiba2 diam dan di beberapa tempat sempat terdengar ucapan: “Alhamdulillah...”sambil mengusap-usap perutnya.

Sementara di lapangan tengah hanya tinggal bertiga. Wasit Ipung, Kapten Manajemen Rinaldi dan Kapten Sekar Wisnu. Ketiganya juga bingung. Karena tak tau apa yang harus diperbuat akhirnya mereka duduk bertiga mengelilingi buah durian. 

Dalam kondisi kebingungan seperti itu, tiba-tiba ada seorang penonton yang berteriak: “Sudah...makan saja duriannyaaaaa...!!!!” demikian teriak seorang penonton yang diketahui seorang anggota MPO dari Jatim bernama Budhi. Rupanya Budhi tak hanya berteriak namun langsung ke tengah lapangan sambil membawa golok.

Ketika Budhi mengacung2kan golok menuju tengah lapangan dicegat Sekjen Sekar, Asep Mulyana. Mungkin Asep khawatir akan terjadi sesuatu yang bisa berakibat sesuatu banged. Terjadilah dialog:

Asep: “mangmengmong...mungmingmeng...mongapaiiiin..?”
Budhi: “blahblehbloh..blihbluhblahduren...”
Asep: “ahihoh..ahuhihoooch...”

Tanpa cingcong dan bla ble blo lagi, Budhi diikuti Asep langsung ke tengah lapang untuk membelah duren. Setelah duren terbelah, mereka berlima akhirnya asyik makan duren dengan sangat akrabnya dan menjadi tontonan di tengah lapangan. Malah kapten Rinaldi berkali-kali mengacungkan jempolnya ke atas. Pertanda durian itu sepertinya tak hanya MAKNYUUSSS tapi juga JUARA. Karuan saja penonton merespon dengan suara koor: “Huuuuuu...huuuuu....huuuu....”//nas/kgm//

Pesan moral: "Siapapun pejabatnya dan apapun jabatannya dengarkan suara pelanggan."

Sabtu, 21 Januari 2012

Kamis, 19 Januari 2012

Keponakan Kamsuy bikin tepok jidat



Kamsuy ke dokter lagi dengan membawa keponakannya. Kali ini mau ke dokter umum yang prakteknya tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Jempol Bengkak. Walaupun Kamsuy tergolong kurang cakep alias lumayan jelek tapi siapa sangka punya keponakan yang lumayan cantik. Kalau dikira-kira secara kasar sudah gedenya ntu anak bakalan mirip Ayu Tingtong.

Keponakan kamsuy itu namanya Serda (maaf bukan sersan dua) dan baru berumur 7 tahun. Untungnya anak ini masih kecil. Coba kalo umurnya dua puluhan pasti sudah digangguin Kabid OKK, Teguh Herman tuch. Serda tak hanya lumayan agresif dan lumayan centil, tapi juga lumayan ceriwis.

Ceriwis alias cerewetnya Serda seringkali membuat Kamsuy tepok jidat. Soalnya setiap apapun yang terlihat Serda suka langsung diomongin pada orangnya. Coba saja, pernah ketemu seorang mahasiswa yang berkacamata minus tebal. Serda spontan ngomong: “Om...Om...kacamata punya Om tebalnya seperti pantat toples Serda yang di rumah loh Om...”

Sebenarnya Kamsuy agak gusar membawa keponakannya itu. Ya, itu tadi khawatir ketemu orang yang rada aneh, si Serda suka spontan songong. Kamsuy pun sedikit mengancam pada ponakannya, boleh ikut tapi agar bisa menjaga mulutnya dan tidak asal ngomong. Serda pun mengiyakan.

Kamsuy bersyukur ketika berada di ruang tunggu tak ketemu orang aneh. Kini ia mendapat panggilan suster untuk masuk ke ruang periksa. Kamsuy dan ponakannya langsung masuk ke ruang dokter. Begitu menghadap dokter wanita dihadapannya Kamsuy langsung lemas. Soalnya itu dokter, maaf, matanya juling banget. Kamsuy pun buru2 kasi kode pada Serda agar tutup mulut. Serda pun diam setelah memberi anggukan. Cuma yang sudah jadi tradisi Kamsuy tiap berhadapan dan ngomong dengan orang juling, dirinya pun suka ikut2an juling.

Dokter: “Ya, tuan Kamsuy, ada keluhan apa?”
Kamsuy: (ikut terbawa juling) “Ini bu dokter, sepertinya ada gejala yang tidak beres dalam perut saya...”
Dokter: “Maksudnya ada gejala hamil gitu?”
Kamsuy: “Terserah dokter, pokoknya seperti ada yang bergerak-gerak gituh...”
Dokter: “Terus setelah itu apa yang terjadi?
Kamsuy: “Muntah2 dan mencret2 dok..”
Dokter: “Och, itu namanya muntaber. Tadi sarapan pagi dan makan siang dengan apa?”
Kamsuy: “Dengan semur jengki habis satu rantang dok...”
Dokter: “Apa itu?”
Kmsuy: “Hehehe...maksudnya semur jengkol...”
Dokter: “Och, ya udah saya kasi obatnya. Lain kali makan jengki jangan banyak2 yach”
Kamsuy: “Siap dok!!”

Begitu selesai diperiksa...si Serda rupanya sudah tak kuat lagi puasa ngomong dan langsung songong pada dokter: “Tante dokter...tante dokter...Serda punya tante, namanya Tante Santi. Tante Santi juga matanya bisa digituin seperti tante dokter...tapi tante Santi caranya harus dengan naro telunjuk dulu diantara dua mata baru bisa...dah gitu kalo tante Santi ga bisa lama seperti tante dokter. Koq tante dokter bisa lama sich matanya digituin...diajarin di sekolah ya tante..???”=====n4N45

Pesan moral: "Kepolosan, keluguan dan keberanian seorang anak merupakan kepribadian bawaannya. Jangan dimatikan tapi kembangkan dan arahkan dengan benar."

Senin, 16 Januari 2012

Telkom Gelar Produk Terbaru


Catatan: Seperti biasa setiap tahun baru Dirut Telkom, Rinaldi Firmansyah, menyampaikan pesan awal tahun mengenai pelbagai hal. Misalnya, terkait dengan kinerja perusahaan, portfolio bisnis, pengembangan infrastruktur, Bandung Digital Valley, CSR, dan tekad Telkom untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik. Mari kita simak pesan dirut berikut:

Berbagai prestasi Telkom
Bila kita mencermati performansi di tahun 2011, Telkom mencatat kenaikan jumlah pelanggan dibandingkan periode yang sama pada 2010. Pelanggan telephony naik 7,5% menjadi 127 juta yang terdiri dari pelanggan seluler (Telkomsel) 104 juta, pelanggan flexi 15 juta dan pelanggan wireline 8,5 juta. Layanan broadband naik signifikan dengan pertumbuhan 125,5% menjadi 12,4 juta yang terdiri dari pelanggan Speedy 2,1 juta, Telkomsel Flash 6,7 juta dan layanan Blackberry 3,6 juta.

Sepanjang tahun 2011, terdapat berbagai peristiwa yang mewarnai perjalanan Telkom. Peran anak-anak perusahaan terlihat mulai meningkat. Dari sisi pengembangan produk, mencatat prestasi dengan diluncurkannya Delima, Groovia TV, Cloud Computing dan beberapa produk lainnya. Kehadiran produk baru ini melengkapi portofolio bisnis Telkom yang diharapkan akan dapat memberi kontribusi signifikan terhadap revenue.

Dari sisi pengembangan infrastruktur, hadirnya Nusantara Super Highway dan True Broadband mewarnai dinamika perusahan. Telkom juga berhasil menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur strategis. Seperti Jaka2laDema, Ring Aceh dan Mataram Kupang Cable System. Sedangkan pada proyek infrastruktur True Broadband, Telkom berhasil menghadirkan 1,75 juta homepass dari proyeksi 13 juta homepass pada 2015.

Penggelaran infrastruktur broadband terutama di kawasan indonesia timur memang sangat tepat seiring dengan meningkatnya trafik, permintaan konsumer akan layanan yang lebih baik, perubahan lifestyle dan workstyle sebagian masyarakat yang semakin bergantung kepada akses broadband dan ekonomi kreatif. Kehadiran true broadband tentunya akan mendorong percepatan layanan-layanan berbasis ime yang saat ini semakin dibutuhkan, baik untuk kepentingan home digital environment, broadband for enterprise and government dan broadband anywhere.

Layanan lain adalah pengembangan indonesia wifi, yaitu layanan hotspot yang terhubung luas untuk mempermudah publik mengakses internet di berbagai tempat baik melalui Speedy, Flexi maupun Telkomsel.

Empat area pertumbuhan
Dalam kaitan dengan portofolio bisnis TIME, Telkom mengembangkan empat area pertumbuhan layanan information, media dan edutainment (IME), yakni Cloud Computing, Home Digital Environment (gambar/tv,data/internet,voice), mobile broadband dan machine to machine. True broadband dapat dan telah dimanfaatkan untuk bidang pendidikan seperti jaringan pendidikan nasional (jardiknas): kesehatan (e-health); finansial antara lain pada aplikasi pengiriman uang (remittance) antar pengguna telepon selular; dan video conference/telepresence yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Layanan mobile broadband melalui flexi market sudah dapat dinikmati sementara yang dapat dinikmati masyarakat dalam waktu dekat, antara lain Telkom Digital Mall (tedi mall), yaitu portal yang dapat mengakses berbagai macam konten maupun aplikasi dalam kelompok layanan informasi, media dan edutainment. Layanan ini dapat diakses melalui komputer (internet), mobile terminal (smartphone dan tablet) maupun melalui televisi.

Melalui layanan berbasis TIME yang lengkap tersebut, Telkom siap memberikan yang terbaik yang dibutuhkan masyarakat, pelaku bisnis, pendidikan, kesehatan, dan pemerintah sehingga pada saat yang sama dapat memanfaatkan berbagai peluang untuk menuju ke pentas global. Menurut laporan bank dunia yang mencermati dampak pertumbuhan broadband di 120 negara dalam kurun 1908-2006, setiap kenaikan penetrasi broadband sebesar sebesar 10% akan meningkatkan PDB sebesar 1,21% di negara maju dan 1,38% di negara berkembang.

Sementara itu dalam hal corporate social responsibility (CSR), kiprah Telkom antara lain berupa pemberian penghargaan telkom csr award kepada pihak-pihak yang turut menyukseskan program csr telkom, pembangunan telkom sme creative centre bekerjasama dengan IYB, bantuan pembangunan dan renovasi gedung-gedung di lingkungan YPT, sekolah yang rusak akibat bencana alam di Padang, Mentawai, Merapi dan Wasior, pelaksanaan Indigo Fellowship serta pembangunan Bandung Digital Valley.

Bandung Digital Valley
Bandung Digital Valley merupakan jembatan antara para teknopreneur atau pengembang aplikasi dengan pasar atau industri sebagai penyerap atau pengguna aplikasi tersebut. Sasaran jangka panjang Bandung Digital Valley adalah mendorong dan mempercepat swasembada ICT (information and communication technology), khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas terpenuhi oleh pengembang dalam negeri. Selain itu indonesia juga bisa unjuk prestasi pada bidang industri kreatif digital di kawasan regional dan internasional.

Bandung Digital Valley membawa para digitalpreneur dan digitalventura ke dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama ini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ict di indonesia yang diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan. Telkom berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp 50 miliar untuk 3-4 tahun kedepan.

Memasuki tahun 2012 dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang baru. Tahun 2012 diprediksi banyak pakar ekonomi sebagai tahun yang penuh tantangan karena kondisi ekonomi global yang mengalami kelesuan terutama dampak dari krisis Eropa. Indonesia juga terkena dampaknya dan ditambah dengan penetrasi telekomunikasi yang sudah 100% maka tahun ini bukan merupakan tahun yang mudah untuk menjalankan roda bisnis telekomunikasi.

Perkembangan yang menarik dari bisnis telekomunikasi yang harus dicermati adalah meningkatnya kecenderungan customer disengagement. Bagi customer, selama mereka dapat mengakses konten atau aplikasi yang mereka butuhkan, seperti google, facebook, twitter dll, maka operator jaringannya bukan menjadi prioritas utama lagi. Perilaku customer demikian membuat bisnis konten dan aplikasi menjadi bisnis yang prospektif, sedangkan operator penyedia jaringan hanya sebagai pendukung dan dianggap sebagai komoditi yang hampir tidak ada perbedaannya satu dengan lainnya.

Bisnis aplikasi dan konten
Disadari bahwa masa depan bisnis telekomunikasi terletak pada bisnis aplikasi dan konten. Dengan adanya aplikasi dan konten yang berjalan di atas infrastruktur telekomunikasi, muncul peluang-peluang bisnis baru dan konsumsi telekomunikasi yang mendorong pertumbuhan layanan data dan gambar.

Dalam konteks demikian maka transformasi bisnis telkom dari Telecommunications menjadi TIME merupakan suatu langkah yang tepat. Telkom telah berada dalam track yang benar (on the right track) dan melakukannya dalam waktu yang tepat (on the right time). bisnis IME. Di indonesia saat ini baru berkembang sehingga terbuka peluang yang sangat lebar untuk dimasuki, berkiprah serta berkembang.

Karena masih di awal, bisnis IME masih menghasilkan revenue yang masih kecil. Pada tahun 2012 ini ditargetkan memberikan kontribusi 7% dan diharapkan semakin meningkat sehingga mencapai 15% di tahun 2015. Memang kontribusi IME masih kecil dari sisi revenue, akan tetapi harus juga dilihat bahwa kontribusi dari sisi value cukup besar.

Berkaitan dengan fortofolio bisnis time ini, cara pandang yang keliru harus ditanggalkan dengan melihat portofolio bisnis ini secara terpisah-pisah. Untuk itu diperlukan perubahan mindset dari cara berpikir pada traditional telco menjadi cara berpikir konvergen (think corvergence) untuk perusahaan berbasis TIME.

Telkom saat ini merupakan perintis telco di indonesia yang agresif memasuki bisnis IT Service, Media dan Edutainment, yang mulai diikuti oleh telco lainnya. Telkom mempunyai kekuatan besar melalui kepemilikan jaringan, jumlah pelanggan dan sumber daya (termasuk finansial) terbesar dan terluas. Selanjutnya bagaimana melakukan sinergi berbagai kekuatan yang dimiliki tersebut sehingga memberikan layanan solusi yang end to end kepada customer dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang kompetitif dibanding kompetitor. Semangat sinergi harus terus digelorakan.

Beberapa pesan Dirut kepada jajarannya, antara lain: Pertama, jaga selalu kualitas, baik untuk layanan maupun produk. Jadikanlah aspek kualitas sebagai bagian tak terpisahkan dari layanan dan produk itu sendiri. Customer saat ini sangat demanding terhadap kualitas. Dengan kualitas yang baik akan menjaga kepuasan pelanggan sehingga akan berdampak pada revenue. Pertumbuhan revenue harus dijaga setidaknya sama atau di atas industri sehingga sustainable competitive advantage tetap terjaga.

Kedua, lakukan terus cost optimization. Pertumbuhan cost of operation harus dijaga dibawah pertumbuhan revenue. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan perubahan infrastruktur serta akses dimana terjadi penggantian kabel tembaga dengan kabel serat optik, maka akan terjadi efisiensi yang cukup besar dari sisi operasional (ruangan, power supply) penggunaan sumber daya lainnya. Ini tentu mendukung gerakan cost optimization. Cots optimization hendaknya dilakukan dalam setiap aktivitas perusahaan.

Ketiga, think convergence. Berpikirlah secara holistik, satukan sumber daya yang ada, baik itu infratsruktur, layanan, produk dan sumber daya lainnya sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda dihadapan customer maupun juga kompetitor.

Selain itu dirut mengajak seluruh jajaran untuk senantiasa menjalin kerjasama (team work) yang solid. Dengan kerjasama semua masalah akan dapat diselesaikan dengan baik. Tidak ada manusia yang dapat menyelesaikan tugasnya seorang diri. Pastilah dia butuh bantuan orang lain. Tidak seorangpun yang sempurna, tetapi dengan kerjasama kita dapat mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu, tingkatkanlah speed and solidity dan jadikanlah masing-masing diri kita sebagai problem solver.

Minggu, 15 Januari 2012

Sepakbola Eksekutif (Episode Imajiner-5)



Babak II pertandingan sepakbola eksekutif Sekar Vs Manajemen segera dimulai. Gemuruh tepuk tangan penonton sempat membuat daun2 berguguran. Teriakan2 histeris dipadu dengan koor terompet tahun baru semakin menyemarakan suasana lapangan Learning Center Gegerkalong, yang kalau tak ada kegiatan sungguh sepi bagai di kuburan. Beberapa penonton yang tidak kebagian tempat terpaksa harus menikmati pertandingan ini dari atas pohon. Bahkan tampak ada ibu2 yang nekad naik ke atas pohon untuk sekedar memberikan support pada kedua tim.

Para pemain pun mulai nongol dari tempat persembunyiannya. Tim Manajemen muncul dipimpin kiper Eddy K diikuti Rinaldi sebagai striker sekaligus kapten kesebelasan. Dibelakangnya tampak enam pemain penggempur lainnya yakni: Ermady, Nyoman, Bobby, Rudiantara, Faisal dan Sudiro yang langsung menempati posisi di sekitar gawang Sekar. Sementara tiga pemain lainnya Arief, Prasetyo dan Indra, menempati posisi lapangan tengah.

Sementara dari tim Sekar dipimpin Asep Kusnadi sebagai kiper diikuti Wisnu sebagai kapten kesebelasan. Dibelakangnya ada Asmul, Dedy, Rusman, Muhlis, Rono, Teguh, Candra, Mahfudin dan Nana. Semuanya tampak cengar cengir dengan senyum direnyah-renyahin yang boleh jadi cukup menggoda ibu2 yang mau pada pensiun. Seperti biasa tim Sekar langsung membentengi gawang kecuali Nana yang sendirian berada di lapangan tengah.

Wasit Ipung mulai meniup terompetnya pertanda pertandingan segera dimulai. Namun wasit lupa membawa bola dan minta pada panitia agar diberikan bola. Panitia pun kebingungan karena merasa tidak diberikan tanggung jawab ngurus si kulit sapi bulat itu. Wasit Ipung mulai nunjuk2 ke tempat istirahat. Yang maksudnya mungkin: “Cepet lari ke tempat istirahat mungkin bolanya ketinggalan disana~!!”. Tapi ternyata disana pun bola tak jelas juntrungannya.

Pertandingan terhenti. Pengamat bola, Januar, melalui sound system mengimbau seluruh penonton agar mencari si kulit bundar. Penonton sangat responsif dan mulai sibuk mencari bola yang hanya satu2nya itu kesana-kemari. Sudah seperempat jam menunggu dan mencari tapi tetep saja ntu bola tak juga menunjukkan batang kulitnya. Wasit Ipung bingung sambil berpegang dagu.

Atang salah seorang penonton mengusulkan bagaimana kalo bola diganti saja dengan buah duren. Soalnya kebetulan dirinya baru pulang dari Tasik bawa buah duren persis segede bola. Wasit mulai mempertimbangkan usul cerdas itu dan memanggil kapten kedua tim. Terjadilah kompromi serius berikut ini.

Ipung: “Wasweswas...weswis wiswus...weswes wosswoss..ochey?”
Rinaldi : “Husshass...hesshiss hoosheesss...hiiissshuusss....how?”
Wisnu : “Wakwekwokk...wesswiisss....hesshisshuss...wekwikwwukkk....sip toch?”
Ipung : “Wasswesswosss...thumb!!!”
Rinaldi : “Hisshesshuss...ochey3”

Akhirnya pertandingan pun dilanjutkan dan disepakati dengan menggunakan bola dari buah duren. Penonton sangat senang karena pertandingan akan semakin seru dan pastinya akan lebih mencekam donk. Sementara panitia sibuk nelpon rumah sakit agar segera dikirim ambulance.++++N425

Pesan moral: "Tak ada rotan akar pun jadi. Pribahasa ini dapat dimanfaatkan dalam situasi apapun dan ketika berada dimana pun."

Sabtu, 14 Januari 2012

PKB Jangan Jadi Bahan Cibiran


(Persiapan Putaran Pertama Pra PKB V di Jogja)

Pengantar: Putaran Pertama perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) V akan digelar tak lama lagi. Jika tak ada aral merintang Insyaallah pada Pebruari atau Maret mendatang. Tentu saja penentuan tanggal tepatnya masih menunggu undangan dari direktur HCGA. Ada beberapa isu yang akan dibahas pada rapat yang dilanjutkan dengan Workshop ini. Isu-isu apa saja yang akan dibahas? Serta pasal-pasal mana yang harus direvisi? Tentu saja semuanya bermuara demi mempertaruhkan kesejahteraan sekitar 19 ribu karyawan yang notabene nyaris seluruhnya anggota Sekar.

Ada isu tak sedap
Pengurus DPP, DPW seluruh Indonesia dan DPD Jateng mulai berdatangan dari beberapa pelosok negeri. Semuanya menusuk kota legenda kesultanan Yogyakarta. Tentu dengan berbekal tekad dan semangat menggebu agar rapat kali ini dapat berjalan lancar dan membawa bekal untuk persiapan menghadapi perundingan PKB V. Rapatpun digelar lengkap dengan berbagai isu yang masih enggan bersahabat dengan kita. Berbagai isu itu bergulir dari internal dan eksternal.

Untuk mencapai kesefahaman dan agar putaran pertama PKB V tidak mengalami dead lock sebagaimana yang sering terjadi pada perundingan PKB IV, maka seperti biasa dalam rapat kali ini Sekar hanya berpegang pada prinsip bagaimana agar dalam PKB V mengalami kenaikan secara gelondongan. Dalam pengertian THP kita kudu mengalami kenaikan sejalan laju inflasi setiap tahun.

Adapun beberapa isu yang menjadi target bahasan Sekar di PKB V, sesuai arahan Ketum, Wisnu Adhi Wuryanto, antara lain: Seputar likudasi kelas band, menyoal migrasi karyawan ke anak perusahaan, tentang struktur BOD di anak perusahaan, desain jumlah karyawan unconsolidated 15 ribu karyawan pada tahun 2015, serta perlunya revisi beberapa pasal PKB terkait dengan hubungan industrial. Adapun detail konten mengenai hal ini masih dipegang erat pengurus Sekar.

Isu dari pihak eksternal lebih terkait dengan adanya tekanan terkait munculnya surat dari Meneg BUMN (pada era Abubakar) yang mempersoalkan kesejahteraan karyawan Telkom yang dinilai berlebihan. Padahal kesejahteraan itu masih berada di bawah rata-rata kesejahteraan industri telco. Namun Sekar optimis dengan kepemimpinan Meneg BUMN ditangan Dahlan Iskan, akan diperoleh solusi terbaik.

Selain itu Ketum menyinggung, tentang ada beberapa celah yang dapat dijadikan dasar akan meningkatnya kesejahteraan, antara lain melihat pada pertumbuhan revenue 6,4% serta pertumbuhan ebitda lebih dari 7%. Pertumbuhan ini dinilai telah berada diatas pertumbuhan rata-rata industri telco. Selain itu adanya penurunan belanja pegawai yang juga mempunyai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan.

Memaknai Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Seperti kita mafhum bahwa misi utama Sekar adalah untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui bangunan hubungan industrial yang kokoh dan harmonis. Dalam prosesnya tentu akan dihadapkan pada perbedaan persepsi. Wajar jika Sekar senantiasa mengkritisi apapun kebijakan perusahaan yang berpotensi mengancam atau merugikan kesejahteraan karyawan.

Melalui PKB, perjuangan Sekar telah menemukan formatnya dalam bentuk perundingan yang dinamakan Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB akhirnya telah menjadi sistem hubungan industrial antara karyawan TELKOM dan Manajemen TELKOM yang mengatur siklus ketenagakerjaan di TELKOM mulai dari rekrutmen hingga pensiun.

PKB memang telah menjadi sebuah manifestasi kemitraan sejati antara Manajemen dan Sekar. Disinilah diujinya kedua belah pihak untuk memahami arti pentingnya PKB yang notabene berisi patokan-patokan nilai dan seperangkat aturan. Ini sesungguhnya sebagai wujud berjalannya hubungan industrial di perusahaan. Bahkan keberadaanya tak hanya mengatur sebagai dasar berjalannya roda perusahaan, namun juga bagi manajemen sebagai dasar dalam menentukan kebijakan terkait hubungan industrial.

Dalam Mukadimah disebutkan bahwa antara SEKAR dan Manajemen sepakat untuk melaksanakan Hubungan Industrial dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang serasi, aman, mantap, tenteram, dan dinamis. Selain itu juga sebagai perwujudan ketenangan kerja dan perbaikan kesejahteraan Karyawan, kelangsungan usaha, kepastian hak dan kewajiban masing-masing pihak SEKAR dan Manajemen TELKOM.
Secara konkrit ditegaskan bahwa SEKAR dan TELKOM wajib untuk saling mendukung dalam upaya pelaksanaan tugas perusahaan secara jujur, bertanggungjawab, efisien, dan efektif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kepatutan, kewajaran dan kepentingan umum. SEKAR dan TELKOM sepakat untuk menjadikan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebagai pedoman yang mengatur hubungan kerja, sehingga harus dipatuhi dan dilaksanakan secara tepat, benar, dan dapat diuji berdasarkan rasa keadilan, kepatutan, kewajaran, dan kepentingan umum.

Untuk itulah SEKAR dan TELKOM telah sepakat untuk mewujudkan kemitraan yang konstruktif dalam konteks hubungan industrial guna mempertahankan dan memajukan perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan. Serta sepakat untuk melindungi dengan berupaya meningkatkan hak-hak dan kesejahteraan karyawan, dengan memperhatikan kondisi perusahaan sesuai dengan kesepakatan bersama.

Pahami posisi masing-masing
Dalam konteks itu maka sudah sewajarnya apabila SEKAR dan Manajemen saling memahami posisinya masing-masing pada saat akan masuk ke meja perundingan. Tim Manajemen tentu saja telah dibekali semacam rambu-rambu berupa batasan-batasan tertentu. Tentang mana yang bisa dan tidak bisa dikompromikan dan sampai batasan mana kelonggaran yang diberikan.

Bahkan boleh jadi, sebelum masuk ke meja perundingan Tim Manajemen telah membentuk formasi atau peta peran anggotanya agar saat bernegosiasi dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Serta yang lebih penting bagaimana agar dapat lebih dekat menuju kesamaan persepsi dengan para pihak terkait. Tujuannya agar lebih cepat dan tepat guna memenuhi harapan para pihak.

Sepertinya hal itulah yang harus senantiasa menjadi perhatian semua anggota tim yang terlibat dalam perundingan. Mengapa hal ini begitu penting? Karena PKB adalah untuk kita semuanya. Artinya jangan sampai terjadi saling pojok-memojokkan yang menjurus pada dilema yang sulit disolusi. Boleh jadi pressure demi pressure dilakukan pada kedua belah pihak. Namun tentu tidak boleh pihak manapun menjadi “terpanggang” di tengah-tengah. Artinya dihadapkan pada dilema yang sulit disolusi akibat tekanan dari atas beruapa target-target yang harus dipenuhi.Sementara tekanan dari bawah berupa harapan-harapan yang harus terakomodasi.

Jangan jadi bahan cibiran
Tentu saja kita tidak berharap perundingan PKB V menghasilkan “deadlock”. Sebab jika ini terjadi tak hanya telah mengulang peristiwa sama pada perundingan sebelumnya, namun juga akan diresnpon karyawan sebagai peristiwa ironis. Tidak hanya akan merugikan semua pihak karena akan kembali ke pemberlakuan PKB-IV yang masa berlakunya sampai tahun ini, namun juga segala cipta, rasa dan karsa atau segala daya dan upaya, segala dana dan sumberdaya akan menjadi sia-sia. Deadlock hanya akan merubuhkan citra buruk kedua tim, karena para anggota Sekar dan seluruh karyawan dengan segala hormat akan tersenyum sinis. Bahkan, boleh jadi akan mencibirnya. (*nanas)


Berburu minuman bekas Sultan HB X

Pada saat serahterima TK Sekar Kuncup Mekar dari Sekar Telkom kepada Kanjeng Sultan Hamengkubuwono X ada peristiwa cukup menarik. Entah apa alasannya yang jelas kebiasaan masyarakat Jogja juga info dari rekan2 Jogja bahwa minuman di gelas bekas Sultan biasanya menjadi sasaran perburuan untuk diambil dan diminum.

Isu yang berkembang itu cukup menjadi alasan saya untuk membuktikan kebenarannya. Selepas penandatanganan prasasti dan peninjauan gedung, Sultan pun duduk satu meja dengan Ketum Sekar Wisnu Adhi Wuryanto. Setelah ngobrol ngalor ngidul seputar penanggulangan dampak erupsi Merapi, Sultan pun mulai siap beranjak dari tempat duduk. Kru protokol dan undangan pun mulai beranjak dan mendekat Sultan.

Sayangnya saat itu meja Sultan mulai terhalang orang2 yang mulai pada berdiri. Rupanya mereka ingin berfoto bersama Sultan. Saya pun langsung menusuk masuk mendekat meja bekas Sultan. Dan bener saja dalam sekejap meja dengan beberapa gelas minuman mineral di meja Sultan itu sudah tak ada isinya. Termasuk gelas minuman bekas Ketum Sekar. Tidak jelas siapa yang punya inisiatif aneh itu.

Pada kesempatan Sultan pamitan dan kembali ke Jogja, saya pun bertanya pada Ketum.

Saya : “Bung Wisnu, apa sudah tahu ada kebiasaan kalau minuman bekas Sultan jadi rebutan?”

Wisnu : “Ya, saya tau itu dikasi tau temen2 Jogja. Saya juga merasakan ada beberapa orang yang selalu mengamati ke meja Sultan...”

Saya : “Apa bung tahu ketika bung dan Sultan beranjak dari tempat duduk menuju ke halaman TK, dalam sekejap meja dengan beberapa gelas yang saya liat masih terisi setengah, termasuk gelas bekas bung sudah kosong semua?”

Wisnu : “Wah, masa sich, saya tidak tau itu...”

Saya : “Tapi saya curiga, minuman bekas Sultan itu anda yang minum?”

Wisnu : “Hehehe...kalo soal itu no comment ochey...”==========N425

Pesan moral: "Indonesia terkenal memiliki ragam budaya yang unik. Gunakan kacamata budaya, bukan kacamata spiritual agama."

Seorang Karyawan Dipecat



Kisah ini terjadi di era Orde Baru dibawah cengkeraman rezim otoriter pimpinan Soeharto. Seorang karyawan PT. Pos yang sehari-harinya bertugas sebagai tukang stempel terpaksa harus dipecat.

Kasusnya sebenarnya lumayan sepele walaupun tergolong tindakan cukup serius. Dia mematahkan stempel seminggu sampai dua biji atau sebulan delapan stempel rusak dengan kondisi tangkainya patah dan karet dan bantalan logamnya sampai amburadul.

Ketika ditanyakan pada Kepala Bagian Kepegawaian tentang mengapa hanya karena merusak stempel sampai dipecat, pejabat itu menjawab: “Begini mas, soal mematahkan stempel itu merupakan tindakan hukuman administratif dengan hukuman disiplin ringan. Tapi menunjukkan kebencian dan menghina kepala negara itu tindakan yang tak bisa diampuni mas...”

"Hah! maksudnya membenci dan menghina kepala negara bagaimana?"

Rupanya yang dilakukan karyawan tersebut adalah pada saat nyetempel surat-surat yang ada perangko bergambar orang berpeci (gambar kepala negara), dia jejerkan tiga surat. Lalu dengan emosi dan sekuat tenaga ketiga prangko itu dia stempel dengan berteriak: “RASAIN LU!...RASAIN LU!...RASAIN LU!...”

===N425

Pesan moral: "Jaga emosi agar tak merugikan diri sendiri."

Kamis, 12 Januari 2012

Si Jujur dan Si Moral



Disela-sela rapat Pra PKB V di Jogja, menjelang santap siang terjadi obrolan tidak jelas antara Jurnalis Sekar, Cak Nur (Nursidik) dengan Ketua-I DPP Sekar, Rusman Nadeak. Obrolan terkait persoalan-persoalan aktual yang tengah dihadapi karyawan dan para senior leader kita saat ini. Misalnya ada kecenderungan terjadinya degradasi dalam segala hal.

Cak Nur: “Bang Rus, sebagai karyawan terlebih senior leader kan dituntut untuk memiliki sikap dan prilaku yang jujur dengan moral yang baik?”

Bang Rus : “Ach, sampean itu ngomong apa. Tidak ada itu yang namanya Jujur dan Moral...”

Cak Nur : “Maksud Abang?”

Bang Rus : “Jujur dan Moral itu sudah tak ada lagi sekarang ini. Mereka itu sudah pada minggat...”

Cak Nur : “Maksude opo aku ora mudheng iki..”

Bang Rus : “Ech Cak, si Jujur dan si Moral itu sekarang sudah pada pergi. Yang ada sekarang tinggal Jujur Sarjono dan Moral Simatupang saja. Itulah yang tersisa sekarang. Mereka itulah kawan-kawan kita. Itu maksud saya...”

Cak Nur : &!!%^???(*!!!(masih melongo kebingungan...)

Pesan moral: "Nilailah seseorang dari pertanyaan yang dia ajukan, bukan dari jawaban yang ia katakan.” (Voltaire,1694–1778, penulis dan filsuf Prancis).

Sekar Sumbang Gedung TK Korban Merapi


TK SEKAR Kuncup Mekar” Diserahkan Terimakan Kepada 
Sri Sultan Hamengkubuwono X

(Yogyakarta, 12 Januari 2012). Sekolah TK Sekar Kuncup Mekar secara resmi diserah-terimakan dari Ketua Umum DPP Sekar Telkom, Wisnu Adhi Wuryanto, kepada Sinuhun Kanjeng Sri Sultan Hamengkubuwono-X. Penyerahan ini, selain dihadiri beberapa unsur Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga dihadiri seluruh perwakilan Pengurus DPWSekar Telkom se-Indonesia dan masyarakat desa Kepuharjo.

Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya menyampaikan bahwa peristiwa yang kita saksikan saat ini termasuk istimewa dan luar biasa. Biasanya sumbangan pembangunan gedung sekolah seperti ini menggunakan dana CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan. Namun kali ini dana untuk membangun sekolah TK ini digalang sendiri oleh Serikat Karyawan (Sekar) Telkom melalui pemotongan gaji karyawan anggota Sekar. “Ini luar biasa dan menunjukkan bahwa Sekar Telkom telah membuktikan rasa cinta dan baktinya pada negeri ini,” tandas Sultan.

Terlebih, lanjut Sultan, bahwa pembangunan sekolah ini pada dasarnya adalah pembangunan peradaban masa depan bangsa. Yang pada hakekatnya tengah membangun karakter dan budi pekerti generasi anak-anak kita yang sedang build-in.

Oleh karena itu, kata Sultan, sumbangan yang diberikan Sekar Telkom ini memiliki makna lebih dari sekedar mendidik manusianya.”Saya sangat apresiatif, salut dan bangga atas upaya yang telah dilakukan Sekar Telkom ini. pastinya sumbangan gedung ini akan sangat bermanfaat dalam upaya memulihkan traumatis anak-anak di Kepuharjo pasca bencana erupsi merapi,” kata Sultan.

Sementara itu, menurut Ketum DPP Sekar, Wisnu Adhi Wuryanto, TK Sekar Kuncup Mekar di desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Jogjakarta ini dibangun dari hasil sumbangan seluruh anggota Sekar Telkom se-Indonesia. Sumbangan dilakukan melalui pemotongan payroll gaji dengan dana yang terkumpul mencapai Rp.1,97 milyar. 

Sumbangan pembangunan TK Sekar Kuncup  Mekar diatas tanah seluas 506 m2 dengan dana sekitar Rp 570 juta ini merupakan salah satu lokasi bantuan Sekar Telkom Peduli. Beberapa lokasi lain yang mendapat bantuan dari sumbangan anggota Sekar Telkom se-Indonesia yang mengalami bencana, antara lain Bencana Tsunami Mentawai di Sumatra Barat dan Bencana Banjir Bandang Wasior Papua,” ujar Wisnu.  

Dengan selesainya pembangunan TK Sekar Kuncup Mekar ini, Wisnu berharap, semoga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan normal kembali, khususnya anak-anak siswa-siswi TK Kuncup Mekar kini bisa kembali belajar dengan menempati sekolah yang baru.

Sumbangan ini, menurut Wisnu, merupakan aksi sosial Sekar Telkom yang kami canangkan melalui SEKAR TELKOM PEDULI. Tentu saja kami berharap, bantuan pembangunan TK ini dapat sedikit mengurangi beban berat yang diderita masyarakat cangkringan, khususnya di desa Kepuharjo., terutama terhadap anak-anak yang membutuhkan pendidikan di tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

Menurut Sekjen Sekar, Asep Mulyana, Sekolah TK Sekar Kuncup Mekar yang cukup megah ini pembangunannya diserahkan langsung pada salah satu anak perusahaan Telkom yakni PT.Grha Sarana Duta.

Pada awalnya, TK ini bernama TK Kuncup Mekar, namun sebagai rasa ucapan terimakasih dari beberapa guru TK Kuncup Mekar Kepuharjo dan masyarakat desa Kepuharjo, telah dilakukan perubahan nama dari TK Kuncup Mekar menjadi TK Sekar Kuncup Mekar. 

Selain gedung sekolah, TK ini juga dilengkapi beberapa fasilitas, antara lain beberapa alat permainan edukatif dan alat peraga, seperti balok-balok, puzle lengkap dengan lemarinya yang merupakan sumbangan tambahan dari anggota Sekar Telkom DPD Jogjakarta dan Yayasan Sekar Telkom. Untuk sarana kesehatan, Sekar Telkom menyediakan ruangan khusus untuk UKS (Unit Kesehatan Sekolah) lengkap dengan peralatannya termasuk 1(satu) unit Tempat Tidurnya. 

Selain Alat Permainan Edukatif (APE) dan Alat Peraga, juga diserahkan 1 (satu) set peralatan Marching Band TK untuk 1 grup Marching Band TK lengkap dengan tongkat Mayoretnya. “Semoga ini bisa menjadi kebanggaan siswa-siswi TK Sekar Kuncup Mekar Kepuharjo Cangkringan ini jika tampil diajang-ajang perlombaan atau hiburan saat pembagian raport /wisuda TK,” kata Asep.

Di Ruangan lain, lanjut Asep, ada juga 1(satu) unit Panggung Boneka yang juga disediakan Sekar Telkom untuk siswa-siswi TK Sekar Kuncup Mekar . Peralatan akan segera memasuki ruang-ruang kelas baru seusai TK Sekar Kuncup Mekar diserahkan secara resmi kepada Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono-X.

Kepala Sekolah TK Kuncup Mekar, Ibu Ima beserta Guru-guru dan masyarakat Dusun Pager Jurang Desa Kepuhharjo menyampaikan terimakasih yang tiada terhingga kepada SEKAR TELKOM yang telah membangunkan Gedung TK ini.

Semoga amal baik anggota Sekar Telkom se-Indonesia mendapat ganjaran yang lebih,” demikian dituturkan Ibu Ima bersama Ibu Ning Rahayu dan Ibu Sri Lestari yang merasa kehilangan siswa-siswanya ketika bencana lahar dingin akibat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 yang lalu. 

TK Sekar Kuncup Mekar Cangkringan yang berada di kawasan Lereng Gunung Merapi ini menurut beberapa warga sekitar merupakan satu-satunya bangunan Sekolah Termegah dan bahkan cukup mewah dengan kualitas bangunan yang baik, dengan ruangan-ruangan kelas full keramik dilengkapi dengan kursi dan bangku berwarna-warni khas sekolah TK / PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). 

Ibu Ima berharap dengan adanya Sekolah TK ini, anak-anak desa Pager Jurang Desa Kepuhharjo Kecamatan Cangkringan Sleman dapat berjalan normal kembali. TK Sekar Kuncup Mekar Cangkringan Sleman ini semula memiliki 35 siswa, karena gedung sekolahnya hancur oleh Banjir Lahar Dingin Merapi tahun 2010 yang lalu,.

TK Kuncup Mekar kini hanya memiliki 22 siswa sementara di huntara-huntara sekitar Lokasi TK karena siswa lainnya yang bermukim di Huntara-huntara di dusun lain tidak bisa menjangkau TK Kuncup Mekar karena putusnya jembatan kali Gendol dan jembatan kali Opak yang hingga berita ini diturunkan belum selesai diperbaiki.

Sebagai informasi selain pembangunan TK Sekar Kuncup Mekar hasil sumbangan dari Sekar Telkom ini, Manajemen Telkom juga telah membangun Sekolah Dasar di Cangkringan yang juga sudah selesai dibangun dan akan diresmikan pada tanggal 19 Januari 2012 oleh Bupati Sleman.

----n425

Senin, 09 Januari 2012

Sepakbola Eksekutif (Episode Imajiner-4)

Pertandingan sepakbola eksekutif babak kedua antara Sekar Vs Manajemen segera dilanjutkan. Wasit Ipung telah meniup terompet pertanda pertandingan harus segera dimulai (hehehe maklum pertandingannya digelar pada malam tahun baru bung). 

Rupanya terompet yang ditiup wasit tidak berhasil mengeluarkan para pemain dari ruang peristirahatannya. Berkali-kali wasit meniup terompet, herannya para pemain tak juga nongol. Wasit resah, penonton gelisah.

Selidik punya selidik rupanya bukan para pemain yang budek tapi terompet wasit kalah bising oleh suara riuh rendah penonton yang mulai melolong disertai tiupan terompet yang membahana. Kembang api mulai dibakar penonton dari berbagai tempat menjadikan lapangan sepakbbola Training Center Geger Kalong Hilir yang remang-remang menjadi terang benderang. Bahkan tampak ada penonton yang rela buka baju dan membakarnya. 

Dari sekian banyak penonton, tampak salah seorang pengamat bola, mantan Ketua Pengurus DPW Wilsus, Januar, yang sepertinya ada sesuatu yang ingin disampaikan. Melihat gelagat seperti itu Ferdi Rosman cukup peka dan mulai nyamperin Januar untuk wawancara.

Ferdi: “Dari tadi saya lihat bung gelisah sekali. Melihat ke kiri dan kanan seperti ada sesuatu yang dicari. Atau ada apa sebenarnya?”

Januar: “Och, iya, disini dingin sekali bung. Saya lupa bawa jaket. Dari tadi saya cari teman yang bawa jaket. Maksudnya saya mau pinjam jaket gituch...”

Ferdi : “Och, ini pake jaket saya saja. (Ferdi pun meminjamkan jaket). Saya ingin komentar anda bagaimana suasana pertandingan malam ini?”

Januar: “Begini. Tapi sebentar saya akan tenangkan dulu penonton. Saudara2 sekalian mohon perhatian saudara2 dan teman2 semua untuk tenang dulu. Mohon untuk tenang sebentar saja karena saya akan diwawancara. Terimakasih atas kerjasamanya. (lucunya penonton tiba2 tenang, suasana jadi sunyi, penonton seperti ingin mendengar isi wawancara). Jadi begini, bung, yang saya rasakan, penonton sepertinya tidak puas dengan permainan ini....”

Ferdi : “Tidak puas kena apa kah?”

Januar : “Anda lihat sendiri, gawang Sekar digempur habis2an tim Manajemen. Tujuh pemain Manajemen terus2an menendang bola ke gawang Sekar. Sementara 10 pemain Sekar termasuk kiper cuma menjadi garda belakang mempertahankan gawang. Permainan macam apa ini. Lihat saja sudah ada 3 pemain Sekar yg kena tendangan dan diamankan di tempat istirahat. Ada yg kena mukanya hingga giginya rontok, ada yg ketampol kepalanya hingga gegar otak ringan, bahkan ada yang pingsan terkena burungnya yg dibawah puser. Saya prihatin dengan permainan Sekar kali ini.”

Ferdi : “Jadi harapan bung, permainan Sekar harus bagaimana?”

Januar : “Sekar harus berani nyerang bung. Maju dan serang lawan! Sekar harus maju terus pantang mundur bung! harus tunjukan permainan cantik dan elegan bung! Jangan cuma bertahan yang megundang banyak korban bung!! Ini Sekar bung!! Bukan sekumpulan anak mamih yg culun bung!!”

(Penonton yang mendengar isi wawancara yang disiarkan via sound system itu mulai menyambutnya dengan teriakan2: “Setujuuuuuu...setujuuuu...Sekar majuuuu...jangan impoteeeennnnn....).
====N425

Pesan moral: "Keunggulan paling tinggi terjadi ketika Anda mampu menghentikan perlawanan musuh tanpa pertempuran.” (Sun Tzu, penulis dan petinggi militer China, lahir pada 500 SM”)

Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam

* بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ* * السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه* * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى س...