Tampilkan postingan dengan label Muhasabah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muhasabah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 Februari 2023

UAH: Menjawab Ragam Tanya Seputar Keislaman


Bissmillah...

Begitu beragamnya masalah keislaman yang bolehjadi membingungkan. Berikut ini ada pencerahan seputar itu  dari Ustadz Adi Hidayat. Selamat menyimak...Semoga Bermanfaat...

Wasallam...

Jumat, 16 September 2022

Apa yang Diajarkan Surat A-Kahfi?


Surat Al-Kahfi mengajarkan:

Jika seseorang ingin akan melakukan sesuatu berucaplah: "IN SYAA ALLAH"
(Ayat: 23-24)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Dzikir kepada Allah dan doa itu penyembuh untuk jiwa dan kepikunan.
(Ayat: 24)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Agar bersabar bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari. (Ayat: 28)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shaleh tidak akan disia-siakan pahalanya. (Ayat: 30)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa harta dan anak-anak hanyalah perhiasan kehidupan di dunia. Amal shalehlah yang lebih baik dan akan kekal. (Ayat: 46)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa balasan perbuatan maksiat itu tidak seperti makan cabe yang langsung terasa pedasnya. Tapi ada waktu tertentu yang disiapkan untuk mereka mendapatkan adzab. (Ayat: 58)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa adzab dunia walaupun ada, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan adzab akhirat.(Ayat: 87)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa orang yang paling merugi adalah mereka yang merasa sudah berbuat baik, padahal perbuatan mereka sia-sia. Yaitu mereka yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, dan tidak beriman kepada hari kiamat, hisab dan pembalasan.
(Ayat 103-105)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka adalah surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya. (Ayat 107-108)

Surat Al-Kahfi mengajarkan:
Bahwa seandainya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah, maka tidak akan cukup, walaupun tintanya ditambah sebanyak itu lagi. (Ayat: 109)

YAA RABB..
BERIKANLAH RAHMAT KEPADA KAMI DARI SISI - MU, DAN SEMPURNAKANLAH PETUNJUK YANG LURUS BAGI KAMI DALAM URUSAN KAMI.

*آمِـــيْنَ يَارَبَّالْعَالَمِــــيْنَ*





Jumat, 31 Desember 2021

Jangan Menutup Mata atas Kebenaran dan Kesalahan

Saudaraku,
Kita semestinya mengakui kebenaran seseorang tanpa menutup mata atas kesalahannya. Jangan sampai kebencian kita menutup mata kita tentang kebenaran orang lain. 

Demikian pula cinta, hanya karena cinta yang berlebihan menutup kesalahan orang yang dicintainya. Semuanya memiliki kebenaran dan kesalahan, karena itu bertindaklah dengan adil...

Salah satu tantangan berat yang sering menjadi persoalan kita adalah kecintaan dan kebencian secara berlebihan, seringkali dapat menyebabkan kita tidak dapat besikap adil hingga muncul perbuatan zalim...

Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya melarang kezaliman dalam bentuk apapun dan wajib untuk berbuat adil dalam segala sesuatu, Allah Azza wa Jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.”
(QS. Al Maidah: 

Saudaraku,
Perbuatan zalim menyebabkan pelakunya mendapat keburukan di dunia dan di akhirat, di antaranya:

Orang yang berbuat zalim akan diqishash pada hari kiamat. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya,

أتدرون ما المفلِسُ ؟ قالوا : المفلِسُ فينا من لا درهمَ له ولا متاعَ . فقال : إنَّ المفلسَ من أمَّتي ، يأتي يومَ القيامةِ بصلاةٍ وصيامٍ وزكاةٍ ، ويأتي قد شتم هذا ، وقذف هذا ، وأكل مالَ هذا ، وسفك دمَ هذا ، وضرب هذا . فيُعطَى هذا من حسناتِه وهذا من حسناتِه . فإن فَنِيَتْ حسناتُه ، قبل أن يقضيَ ما عليه ، أخذ من خطاياهم فطُرِحت عليه . ثمَّ طُرِح في النَّارِ

“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?”. Para sahabat pun menjawab, ”Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda”. Nabi bersabda, ”Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, menuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain. 

Kelak segala kebaikannya akan diberikan kepada orang yang terzalimi. Apabila amalan kebaikannya sudah habis diberikan, sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimannya, maka diambillah dosa-dosa orang yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakkan ke dalam neraka.”
(HR. Muslim no. 2581).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

“Siapa yang pernah berbuat aniaya (zalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka (nanti pada hari kiamat) bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak kezalimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan saudaranya yang dizaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya.”
(HR. Al-Bukhari no. 2449)

Orang yang berbuat zalim mendapatkan laknat dari Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berfirman,

يَوْمَ لا يَنفَعُ الظَّالِمِينَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ

“Yaitu hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk.”
(QS. Ghafir: 52)

Orang yang berbuat zalim akan mendapatkan kegelapan di hari kiamat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ القِيَامَةِ

“Kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.”
(HR. Al Bukhari no. 2447, Muslim no. 2578).

Jangan sekalipun berbuat zalim karena terancam oleh doa orang yang dizalimi. Doa orang yang terzalimi dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla, termasuk jika orang yang terzalimi mendoakan keburukan bagi yang menzaliminya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

“Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.”
(HR. Bukhari no.1496, Muslim no.19)

Orang yang berbuat zalim akan jauh dari hidayah Allah Azza wa Jalla. Allah Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”
(QS. Al Maidah: 51)

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah membuka mata atas kebenaran dan kesalahan, senantiasa berbuat adil dan menghindari kezaliman untuk meraih ridha-Nya...

Aamiin Ya Rabb.
Wallahua'lam bishawab...

Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam

* بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ* * السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه* * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى س...