Bisnis Properti atau Developer dengan membangunan kavling, rumah, apartemen atau perkantoran memang bisnis yang padat modal, tapi bukan berarti tidak bisa dijalani bagi orang yang bermodalkan minim. Hanya saja syarat utama dari bisnis ini, adalah sikap konsisten dan jujur dalam menjalani bisnis.
Developer itu berbeda dengan kontraktor, developer adalah pihak yang merangkai keseluruhan bisnis dari segala lini-nya, mulai dari pencarian lahan, pembelian lahan, pengurusan surat ijin, pembangunan rumah sampai dengan penjualan rumah pada BAST (Berita Acara Serah Terima) dengan pembeli (end user).
Banyak yang sukses di bidang ini dari mulai bermodalkan minim, namun juga ada yang hancur lebur ketika bisnisnya menjelang besar, kebanyakan mereka hancur karena faktor spekulasi dan bias penempatan dana yang tidak sesuai dengan rencana bisnis dan subrencana proyek.
Bisnis ini juga tidak memandang usia, ada anak muda umur 23 tahun yang sudah memiliki pembangunan apartemen, atau townhouse dengan nilai proyek 20 milyar ke atas, tapi kebanyakan dari mereka adalah anak pengusaha atau anak direksi sebuah bank yang jelas memiliki akses permodalan. Namun janganlah berkecil hati, banyak dari orang yang tidak berlatar mapan ekonomi justru membalikkan arah kemapanan ekonominya dengan properti, salah satunya adalah Fauzi Saleh pemilik Perumahan Pesona Kahyangan di Depok, yang juga merupakan landmark bisnis properti paling hebat yang dimiliki kota Depok.
Pak Fauzi awalnya bekerja hanya menjaga bangunan, menjaga gudang, dan kemudian bekerja sebagai tukang taman, pada saat bekerja menjadi tukang taman inilah ia mendapatkan rejeki lumayan yang hasilnya bisa ia belikan untuk membeli tanah, dan kemudian dibangun dari hanya membangun satu rumah dia bisa membangun ribuan unit rumah. –Bisnis yang baik adalah Barokah, keberkahan itu dilihat dari seberapa jauh berkembangnya bisnis itu memberikan manfaat kebahagiaan kepada banyak orang, bukan memberikan kesengsaraan pada banyak orang sementara kita untung sendirian saja, ingatbisnis yang berkah akan melipatgandakan hasil serta memberikan kebahagiaan pada kita.
Langkah pertama dalam memulai bisnis adalah membangun referensi abstrak, referensi terbaik adalah buku-buku, akrabi industri yang akan direbut dengan membaca banyak buku yang berhubungan dengan industri yang akan kita masuki, di toko buku Gramedia banyak sekali buku-buku yang membahas ilmu properti juga di Internet, pelajari dengan baik referensi itu, karena ketika kita membaca banyak buku atau informasi di internet, kita akan mengenal berbagai macam aliran gagasan dan analisa terhadap industri yang kita minati sehingga kita bisa dengan lekas mendeteksi cara kerja sebuah industri.
Langkah kedua, bangun hubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam industri itu. Salah satu kecerdasan dalam berbisnis properti adalah ‘Negosiasi’. Ini juga diungkapkan Donald Trump, pelaku kawakan properti dari Amerika Serikat “Negosiasi adalah oksigen dalam bisnis kita, jika kau tak mampu bernegosiasi dalam bisnis ini, kau sama saja hidup dalam ruangan tanpa oksigen”. Membangun hubungan artinya juga membangun negosiasi, siapakah orang-orang yang bisa dibilang terlibat dalam bisnis kita :
Pemilik lahanPemodal
Kontraktor
Bila tak menggunakan kontraktor, jaringan supplier bahan bangunan
Arsitek
Birokrasi Tata Ruang Kota
Lingkungan
Customer/ Pembeli Rumah Kita
Pihak Perbankan
Notaris
Sepuluh stakeholders (Orang-Orang yang berkepentingan) dalam bisnis ini akan saya uraikan dalam bahasan yang lebih lanjut. Untuk artikel ini saya akan menjabarkanbagaimana memulai bisnis ini dari tahapan paling mendasar.
Mencari Modal Awal
Modal selalu jadi persoalan bagi seorang pebisnis, namun ada ucapan yang menarik dari Aburizal Bakrie (Ical), pengusaha besar sekaligus politisi itu tentang bagaimana idealnya seseorang mulai menjalankan bisnis, kata Ical dalam salah satu kesempatan : Jangan katakan tidak punya uang! Mulailah dengan ide lalu buat rencana kemudian sampaikan kepada pemilik modal
Dalam berbisnis jangan pikirkan dapat darimana uang kita untuk permodalan awal, yang penting dalam bisnis adalah gagasan, adalah ide..Jika ide itu kita jual maka kita dengan sendirinya mendapatkan modal tanpa perlu keluar duit sedikitpun, orang akan membayari ide kita dan ingat untuk pertama kali dalam berbisnis dan jangan sekali-kali menghitung kantong orang, yang kita hitung adalah kantong kita sendiri, kalo kita memang sejak awal tak punya modal, nggak apa-apa kita memulainya dengan pembagian keuntungan hanya 10% daripada sama sekali nggak ada hasilnya.
Lalu Bagaimana dengan ide itu?
Perhatikan sekeliling lingkungan anda, apakah lingkungan anda memiliki potensi dikembangkannya bisnis properti, carilah lahan di wilayah yang sedang berkembang, biasanya wilayah yang sedang berkembang memiliki ‘margin’ pertumbuhan lebih tinggi ketimbang wilayah yang sudah mapan. Istilah margin disini berarti : “Laju Pertumbuhan keuntungan dihitung dari nilai jual tanah”
Sebagai misal :
Wilayah A : Lingkungan mapan, harga tanahnya 10 juta permeter, keuntungan setahun 10%.
Wilayah B : Lingkungan berkembang, harga tanahnya 1 juta/meter, pertumbuhan harga tanah setahun 30%
Saya sarankan ambil lingkungan B, karena lingkungan yang sedang berkembangbanyak diwarnai dengan aksi spekulasi di satu titik tenor waktu, hanya perhatikan kapan spekulasi itu muncul jangan sampai kita masuk ketika berada di titik paling tinggi spekulasi, namun dibalik spekulasi wilayah yang berkembang akan melejit nilainya dikemudian waktu. Sementara wilayah A memiliki perkembangan yang stagnan, memang aman atau free risk namun pertumbuhannya tidak menarik serta mahal, sementara dalam memulai bisnis kita ambil sesuatu yang ‘rendah modal’ dulu sehingga kita bisa dengan mudah mengakses pada permodalan awal.
Buat Proposal
Jika anda berbisnis, latihlah dengan kemampuan membuat proposal yang rapih, proposal adalah gambaran dari cara berpikir kita, gambaran dari agenda-agenda kerja kita sehingga kita bisa menjabarkan pada pemilik modal : -Ini rangkaian kerja saya-.
Untuk mengerjakan proposal bisnis, lakukan dengan hati-hati dan setiap sen yang dikeluarkan harus mengandung nilai berapa sen yang dikembalikan (Tingkat Pengembalian Modal, Return on Investments =RoI), setiap pos anggaran pasti memiliki hitung-hitungan RoI-nya, lakukan penghitungan keuangan dengan teliti dan pisahkan pendapatan pribadi dengan rencana pos pengeluaran, bila anda ingin memasukkan pos pendapatan atas pelaksana proyek masukkan ke dalam pos beban operasional.
Darimanakah Pemodal didapat?
Saya sering heran dengan kebanyakan orang yang mengumandangkan seminar “Bisnis Properti Tanpa Modal”. Atau kursus-kursus seminar properti yang ujung-ujungnya adalah penawaran investor untuk mengembangkan bisnis sang pemilik kursus. Tapi jangan sinis dulu setiap ada seminar, anda rajin datanglah, dengan berkumpul dengan orang yang berminat sama setidak-tidaknya anda bertemu orang di industri yang sama, tapi yang lebih terpenting cobalah bergaul dengan orang yang sudah sukses di industri properti. ‘
Pemodal bisa didapat,bisa jadi itu orang tua anda, saudara anda atau melalui usaha kolektif dari kawan-kawan, hal terakhir biasanya dilakukan oleh banyak pebisnis pemula atau mahasiswa yang mencoba bisnis properti.
Biasanya dalam berbisnis jika anda berkehendak pasti ada jalan, ada kemauan kuat – itu intinya-. Modal bahkan bisa datang dengan sendirinya -, ingat ucapan Paulo Coelho : “Saat kamu sepenuhnya menginginkan sesuatu, alam semesta akan bersatu membantumu”
Yang penting siapkan proposalmu sebagai bahan daganganmu tahap awal, tapi dalam proposal itu tentukan lahan yang dibidik dan pemasaran bila lahan sudah dibangun.
Dalam berbisnis, keberhasilan terpenting adalah ‘kedewasaan bergaul’ orang yang sukses berbisnis adalah orang yang sukses dalam pergaulan dan memiliki koneksi luas. Untuk memulai bisnismu carilah orang-orang yang tepat untuk bergaul dan jangan mengeluh serta jangan suka bergunjing bila orang yang engkau ingin dekati tidak merespon apa maumu, karena mengeluhkan karakter orang adalah haram dalam berbisnis, setiap orang harus kita lihat sebagai bagian energi positif.
Modal dalam bisnis properti adalah : Lahan dan bahan bangunan. Dua hal ini harus bisa anda rangkai, apakah modal lahan anda dapat dari orangtua anda, mertua anda, teman anda atau dari hasil bisnis makelaran tanah.
Lahan adalah Modal terpenting dalam bisnis properti (Sumber Photo Dok.Penulis)Setelah modal lahan didapat dan ini bukan dari modal anda tapi lahan orang lain yang percaya dengan anda maka buatlah skim perjanjian, buatkan juga mekanisme bagi hasil. Biasanya pemilik tanah berharap kalau ada bangunan baru maka harga tanahnya bisa terdongkrak 40% dari harga pasaran, namun banyak juga yang menilai harga tanahnya sesuai dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak), beruntung bagi pemula bila mendapatkan tanah sesuai harga NJOP-nya, bahkan lebih rendah.
Lalu setelah lahan didapat, carilah permodalan untuk bangun rumah. Sesungguhnya ada trik menarik disini, yaitu : -Anda siapkan pembelinya dulu, jadi anda gambar rumahnya dulu, kemudian pembeli bisa dicari, bila pembeli sudah didapat, dan ada Pembayaran muka dari pembeli maka anda bisa mencari kontraktor, biasanya kontraktor meminta 30% DP. Situasi seperti ini sepuluh tahun lalu sering digunakan, namun sekarang agak susah karena kebanyakan customer menginginkan rumah yang sudah jadi.
Setelah mendapatkan dua sisi : Lahan dan Permodalan bangun rumah, siapkan surat-surat ijin pembangunan rumah, banyak surat IMB bisa diurus di kecamatan, tapi bila tanah belum memiliki SHM atau sertifikat girik bisa diurus surat ijin masih dalam bentuk IPR (Ijin Pendirian Rumah), di titik ini anda lebih baik banyak bergaul dengan orang birokrasi.
Keuntungan rumah bisa sangat bagus sekali bila anda sudah memprediksi pasar-nya, misalnya sebuah rumah dibangun :
Luas Lahan : 100 meter
Harga Dasar Lahan : 1 juta/ meter
Luas Bangunan : 45
RAB Bangunan : 2.5 juta/meter
HPP Rumah : Rp. 212,5 juta
Nah HPP disini senilai 212,5 juta, anda juga harus menghitung beban operasional diluar bangunan dan harga lahan. Setelah dihitung maka anda bisa menafsirkan harga yang bisa dilempar ke pasaran, dan perhatikan juga kompetitornya.
Anda tak usah takut dengan kompetitor, karena dalam pemasaran rumah yang penting adalah trik pemasaran dan jaringan perkenalan yang anda punya, kebanyakan pembeli rumah anda di tahap awal bisnis anda adalah orang-orang terdekat atau rekomendasi dari orang-orang terdekat.
Bila anda berhasil di tahap ini misalnya berhasil menjual rumah seharga 500 juta, maka pundi-pundi anda bertambah, kabarkan ini ke pihak Perbankan bahwa anda mampu menjalani bisnis rumah. Sekarang banyak juga lahan kosong bisa dibeli dengan sistem KPL (Kredit Pemilikan Lahan), jadi kalau Bank sudah percaya anda maka kredit lahan, kredit konstruksi akan mengalir deras ke dalam perusahaan anda, setelah ini bisa dilakukan yang anda lakukan adalah meningkatkan equity (kepemilikan) atas modal, nah ini bisa anda lakukan dengan mencari investor yang sudah tau kinerja anda.
Saran saya bangunlah rumah satu atau dua rumah dulu, jangan langsung belasan atau puluhan unit di bisnis pertama anda, pahami cara industri ini bekerja.
-Selamat Berbisnis-.Anton DH Nugrahanto
Selasa, 27 November 2012
Senin, 19 November 2012
Trik Memulai Usaha Baru
Jika keinginan Sampeyan untuk berwirausaha sudah tak tertahankan lagi, sabar dulu. Sampeyan harus cermat dan akurat dalam memulai usaha. Jangan sampai nafsu besar; eh, trnyata persiapan kurang matang, Akhirnya Sampeyan yang kelabakan. Nah, berikut ini ada 10 tips utk memulai dan membuka usaha:
1. Siapkan Mental Jadi Pengusaha
Sampeyan harus mengetahui ciri seorang pengusaha. Asal tahu saja, pengusaha berbeda dengan karyawan. Jika karyawan biasanya cenderung segera menghabiskan gaji bulanannya, Pengusaha tidak! Seorang pengusaha akan menginvestasikan kembali sebagian penghasilan yang diperolehnya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Maka jika Sampeyan ingin memulai usaha, terapkanlah mental pengusaha, bukan mental karyawan.
2. Visi dan Misi Jelas
Sampeyan harus mengetahui visi dan misi dalam berbisnis. Visi dan misi itu bisa menjadi panduan Sampeyan untuk melangkah. Seringkali suatu usaha saat mulai berkembang mengalami kegagalan karena organisasi tsb tidak memfokuskan diri kpd peningkatan kemajuan bisnis awal, tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain. Sampeyan sabar saja, fokuskan pada satu bisnis dulu; baru kemudian jika Sampeyan sudah sukses silahkan mau jungkir-balik bisnis apa saja OK.
3. Bisnis Itu Gampang
Sebagai calon pengusaha Sampeyan harus berpikiran strategis dan ‘simpel’. Bicara soal bisnis, sederhana saja. Sbg contoh Sampeyan berbisnis minuman mineral. Sampeyan tinggal membeli sebotol minuman mineral seharga Rp 100 dan menjualnya kembali dengan harga Rp 1500 shg diperoleh keuntungan Rp 500 dan jangan sampai menjual dg harga yg lebih rendah krn akan rugi. Ya, dg menjual sebotol minuman mineral dan memperoleh keuntungan Rp 500, Sampeyan sudah menjadi pebisnis. Tinggal dikalikan dan ditingkatkan kuantitas dan kualitas-nya. Intinya sederhana, target Sampeyan adalah memperoleh laba, niscaya bisnis Sampeyan akan makin moncer.
4. Jangan Takut PerModal-an
Modal acapkali dikeluhkan oleh para calon pengusaha. Mereka gusar krn kesulitan modal. Sampeyan tentu tak perlu risau. Modal berkait erat dg seberapa besar usaha yg akan sampeyan jalankan. Dg modal sekitar 2-10 jutaan yg dapat Sampeyan rogoh dr tabungan sendiri Sampeyan sudah bisa ‘lenggang-kangkung’ jadi pengusaha. Jadi jangan takut kesulitan modal, dg modal cekak pun Sampeyan masih dapat membuka usaha.
Jika Sampeyan masih kesulitan, Sampeyan bisa menggandeng saudara atau bahkan kawan. Selain lebih mudah dalam menjalankan usaha, Sampeyan tidak disibukkan dg berbagai tagihan layaknya berhutang di bank. Akan tetapi jika Sampeyan brtekad ingin mmbuka usaha yg lebih besar, meminjam di bank bukan hal tabu. Sampeyan tinggal mengatur usaha Sampeyan lebih pesat lagi, tentu laba yg bakal dikeruk pun semakin “aduhai”. Jadi Sampeyan masih bisa eksis dan membayar kredit di bank.
5. Tempat Strategis
Urusan tempat memang agak ribet, tapi jika Sampeyan sudah tahu kuncinya, ditanggung beres. Kuncinya adalah carilah tempat yg strategis. Strategis bisa jadi tempat yg ramai, dekat dg aktivitas warga, atau dekat sekolah, kantor dan kampus. Tapi urusan tempat acapkali mengecoh lho, makanya harus hati-hati. Sebab ada juga tempat yg berada di lokasi yg tidak ramai dan strategis, eh ternyata berjubel pengunjung. Lalu kuncinya apa? Tentu saja, jika itu rumah makan, pelayanan dan makanan yg menggugah selera pastilah kuncinya. Intinya jika Sampeyan sangat kesulitan menentukan tempat lokasi usaha, jangan gusar sebab Sampeyan toh bisa menjual keunggulan lain yg Sampeyan miliki.
Langkah lain yg bisa Sampeyan tempuh, yakni menciptakan strategi khusus ut menarik konsumen. Contohnya salah satu UKM di Yogya yg menjual makanan tradisional sbg oleh-oleh yg tokonya berada di gang yg sempit. UKM tsb memakai strategi dg bekerja-sama dg biro perjalanan/travel dan dlm setiap kemasan/bungkusnya dicetak peta/denah ut mencapai lokasi UKM tsb.
6. Siap Buka Usaha
OK, Sampeyan sudah siap dg modal dan lahan usaha. Langkah berikutnya adalah siap membuka usaha. Jika Sampeyan pemula dan benar-benar masih ‘hijau’ tak perlu berkecil hati. Sampeyan harus tetap optimis, atau jika Sampeyan bisa, gandenglah mentor yg bisa membimbing dan mengawal selama masa-masa awal buka usaha. Di samping itu Sampeyan perlu juga bergabung dengan komunitas2 pengusaha. Karena dg itu bisa mendapatkan bimbingan, saran, masukan scr berkesinambungan dg biaya yg ringan. Di samping jika mental sedang turun (negatif), peran mentor dan komunitas bisa menjadi sumber inspirasi dan pembangkit semangat.
7. Manajemen Resiko
Sampeyan harus ingat sejak awal semua usaha berkait erat dg resiko. Semakin usaha Sampeyan moncer dan dikenal luas, nama Sampeyan dipertaruhkan. Ibaratnya semakin tinggi pohon tentunya semakin kencang angin menerpa.
Oleh sebab itu, Sampeyan harus selalu mengecek kemajuan bisnis Sampeyan. Jika menjumpai keadaan yg janggal, Sampeyan harus segera sigap.
8. Cerdas Menyikapi Kegagalan
Dalam menyikapi kegagalan (menurut Fuad Muftie), seorang entrepreneur harus segera sadar dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yg setelah sadar; ternyata bisnisnya telah jalan di tempat, atau malah kolaps. Nah (menurut Fuad Muftie) kegagalan tsb krn disebabkn bbrp hal, yakni sbb.:
a. Tidak memisahkan antara keuangan pribadi dg keuangan bisnis/perusahaan. Ini penting bg pemula agar sejak awal memisahkan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi. Pemilik berhak mengambil bagian dari penghasilan/keuntungan bisnis. Tapi jumlah dan cara pengambilannya harus jelas tersistem. Dan setelah itu jangan sampai mencampur uang pribadi dan uang perusahaan. Adanya jumlah uang yg tersisa dari bisnis/toko tidak selalu menunjukkan keuntungan perusahaan.
b. Tidak adanya sistem yg baku. Bagi bisnis yg baru dirintis hendaknya mulai disiapkan sistemnya, shg jika mulai membesar, sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa dievaluasi sistem yg ada. Hendaknya dihindari sistem bisnis yg melekat pada pemiliknya; sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis tidak ikutan berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemilik dalam bisnisnya berarti semakin baik.
c. Sistem perekrutan karyawan yg kurang bagus. Perekrutan karyawan yg bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yg bagus juga. Contohnya: Jika ada orang yg meminta pekerjaan dan langsung diberi pekerjaan, maka ia akan merasa “gampang banget gitu loh”. Akan beda jika perekrutan melalui tahap seleksi. Kemudian setelah diperoleh karyawan, kita bilang “Selamat, Sampeyan diterima di perusahaan ini dan Sampeyan telah mengalahkan 100 orang saingan Sampeyan!”. Tentu akan beda semangat kerjanya.
9. Cerdas Memperlakukan Laba
OK, bisnis Sampeyan sudah mengeruk laba menggiurkan, Sampeyan pastinya bersemangat. Nah, laba yang sudah di genggaman harus Sampeyan perlakukan secara bijak. Jangan asal gelontorkan uang jutaan rupiah hanya untuk keperluan yg tidak perlu dan penting. Ingat Sampeyan adalah seorang pengusaha, laba yg sudah Sampeyan genggam harus Sampeyan gunakan untuk memperbesar bisnis Sampeyan. Jadi Sampeyan jangan terlena dengan laba yg menggiurkan.
10. Asah Kreativitas dan Kejelian
Jika bisnis Sampeyan laris manis, itulah buah dari hasil kerja Sampeyan selama ini. Jangan Sampeyan merasa puas dulu, para kompetitor/pesaing sudah banyak bertebaran. Kita lengah sedikit, bisa saja bisnis kita mengalami kemacetan. Maka rajin-rajinlah melakukan manuver yg brilian. Misalnya, jika Sampeyan berbisnis makanan, raciklah menu yg unik dan kenalkan menu2 baru yg beda dari biasanya, niscaya pelanggan tak bakal jemu. Cara lain, jika laba sudah “menggunung”, kepakkan sayap. Sampeyan bisa membuka cabang di tempat lain dan bersiap-siaplah rupiah akan mengalir deras masuk ke kantong Sampeyan.
*) Dikutip dari buku Untung Besar Modal 2 Juta, Penerbit Indonesia Cerdas (Gedung GalangPress Center); Jl. Mawar Tengah Baciro Yogyakarta; cetakan XI, 2010.
Peluang Usaha paling Mudah dan Instan dapat mencoba bisnis di internet berikut ini:
1. Siapkan Mental Jadi Pengusaha
Sampeyan harus mengetahui ciri seorang pengusaha. Asal tahu saja, pengusaha berbeda dengan karyawan. Jika karyawan biasanya cenderung segera menghabiskan gaji bulanannya, Pengusaha tidak! Seorang pengusaha akan menginvestasikan kembali sebagian penghasilan yang diperolehnya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Maka jika Sampeyan ingin memulai usaha, terapkanlah mental pengusaha, bukan mental karyawan.
2. Visi dan Misi Jelas
Sampeyan harus mengetahui visi dan misi dalam berbisnis. Visi dan misi itu bisa menjadi panduan Sampeyan untuk melangkah. Seringkali suatu usaha saat mulai berkembang mengalami kegagalan karena organisasi tsb tidak memfokuskan diri kpd peningkatan kemajuan bisnis awal, tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain. Sampeyan sabar saja, fokuskan pada satu bisnis dulu; baru kemudian jika Sampeyan sudah sukses silahkan mau jungkir-balik bisnis apa saja OK.
3. Bisnis Itu Gampang
Sebagai calon pengusaha Sampeyan harus berpikiran strategis dan ‘simpel’. Bicara soal bisnis, sederhana saja. Sbg contoh Sampeyan berbisnis minuman mineral. Sampeyan tinggal membeli sebotol minuman mineral seharga Rp 100 dan menjualnya kembali dengan harga Rp 1500 shg diperoleh keuntungan Rp 500 dan jangan sampai menjual dg harga yg lebih rendah krn akan rugi. Ya, dg menjual sebotol minuman mineral dan memperoleh keuntungan Rp 500, Sampeyan sudah menjadi pebisnis. Tinggal dikalikan dan ditingkatkan kuantitas dan kualitas-nya. Intinya sederhana, target Sampeyan adalah memperoleh laba, niscaya bisnis Sampeyan akan makin moncer.
4. Jangan Takut PerModal-an
Modal acapkali dikeluhkan oleh para calon pengusaha. Mereka gusar krn kesulitan modal. Sampeyan tentu tak perlu risau. Modal berkait erat dg seberapa besar usaha yg akan sampeyan jalankan. Dg modal sekitar 2-10 jutaan yg dapat Sampeyan rogoh dr tabungan sendiri Sampeyan sudah bisa ‘lenggang-kangkung’ jadi pengusaha. Jadi jangan takut kesulitan modal, dg modal cekak pun Sampeyan masih dapat membuka usaha.
Jika Sampeyan masih kesulitan, Sampeyan bisa menggandeng saudara atau bahkan kawan. Selain lebih mudah dalam menjalankan usaha, Sampeyan tidak disibukkan dg berbagai tagihan layaknya berhutang di bank. Akan tetapi jika Sampeyan brtekad ingin mmbuka usaha yg lebih besar, meminjam di bank bukan hal tabu. Sampeyan tinggal mengatur usaha Sampeyan lebih pesat lagi, tentu laba yg bakal dikeruk pun semakin “aduhai”. Jadi Sampeyan masih bisa eksis dan membayar kredit di bank.
5. Tempat Strategis
Urusan tempat memang agak ribet, tapi jika Sampeyan sudah tahu kuncinya, ditanggung beres. Kuncinya adalah carilah tempat yg strategis. Strategis bisa jadi tempat yg ramai, dekat dg aktivitas warga, atau dekat sekolah, kantor dan kampus. Tapi urusan tempat acapkali mengecoh lho, makanya harus hati-hati. Sebab ada juga tempat yg berada di lokasi yg tidak ramai dan strategis, eh ternyata berjubel pengunjung. Lalu kuncinya apa? Tentu saja, jika itu rumah makan, pelayanan dan makanan yg menggugah selera pastilah kuncinya. Intinya jika Sampeyan sangat kesulitan menentukan tempat lokasi usaha, jangan gusar sebab Sampeyan toh bisa menjual keunggulan lain yg Sampeyan miliki.
Langkah lain yg bisa Sampeyan tempuh, yakni menciptakan strategi khusus ut menarik konsumen. Contohnya salah satu UKM di Yogya yg menjual makanan tradisional sbg oleh-oleh yg tokonya berada di gang yg sempit. UKM tsb memakai strategi dg bekerja-sama dg biro perjalanan/travel dan dlm setiap kemasan/bungkusnya dicetak peta/denah ut mencapai lokasi UKM tsb.
6. Siap Buka Usaha
OK, Sampeyan sudah siap dg modal dan lahan usaha. Langkah berikutnya adalah siap membuka usaha. Jika Sampeyan pemula dan benar-benar masih ‘hijau’ tak perlu berkecil hati. Sampeyan harus tetap optimis, atau jika Sampeyan bisa, gandenglah mentor yg bisa membimbing dan mengawal selama masa-masa awal buka usaha. Di samping itu Sampeyan perlu juga bergabung dengan komunitas2 pengusaha. Karena dg itu bisa mendapatkan bimbingan, saran, masukan scr berkesinambungan dg biaya yg ringan. Di samping jika mental sedang turun (negatif), peran mentor dan komunitas bisa menjadi sumber inspirasi dan pembangkit semangat.
7. Manajemen Resiko
Sampeyan harus ingat sejak awal semua usaha berkait erat dg resiko. Semakin usaha Sampeyan moncer dan dikenal luas, nama Sampeyan dipertaruhkan. Ibaratnya semakin tinggi pohon tentunya semakin kencang angin menerpa.
Oleh sebab itu, Sampeyan harus selalu mengecek kemajuan bisnis Sampeyan. Jika menjumpai keadaan yg janggal, Sampeyan harus segera sigap.
8. Cerdas Menyikapi Kegagalan
Dalam menyikapi kegagalan (menurut Fuad Muftie), seorang entrepreneur harus segera sadar dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yg setelah sadar; ternyata bisnisnya telah jalan di tempat, atau malah kolaps. Nah (menurut Fuad Muftie) kegagalan tsb krn disebabkn bbrp hal, yakni sbb.:
a. Tidak memisahkan antara keuangan pribadi dg keuangan bisnis/perusahaan. Ini penting bg pemula agar sejak awal memisahkan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi. Pemilik berhak mengambil bagian dari penghasilan/keuntungan bisnis. Tapi jumlah dan cara pengambilannya harus jelas tersistem. Dan setelah itu jangan sampai mencampur uang pribadi dan uang perusahaan. Adanya jumlah uang yg tersisa dari bisnis/toko tidak selalu menunjukkan keuntungan perusahaan.
b. Tidak adanya sistem yg baku. Bagi bisnis yg baru dirintis hendaknya mulai disiapkan sistemnya, shg jika mulai membesar, sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa dievaluasi sistem yg ada. Hendaknya dihindari sistem bisnis yg melekat pada pemiliknya; sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis tidak ikutan berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemilik dalam bisnisnya berarti semakin baik.
c. Sistem perekrutan karyawan yg kurang bagus. Perekrutan karyawan yg bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yg bagus juga. Contohnya: Jika ada orang yg meminta pekerjaan dan langsung diberi pekerjaan, maka ia akan merasa “gampang banget gitu loh”. Akan beda jika perekrutan melalui tahap seleksi. Kemudian setelah diperoleh karyawan, kita bilang “Selamat, Sampeyan diterima di perusahaan ini dan Sampeyan telah mengalahkan 100 orang saingan Sampeyan!”. Tentu akan beda semangat kerjanya.
9. Cerdas Memperlakukan Laba
OK, bisnis Sampeyan sudah mengeruk laba menggiurkan, Sampeyan pastinya bersemangat. Nah, laba yang sudah di genggaman harus Sampeyan perlakukan secara bijak. Jangan asal gelontorkan uang jutaan rupiah hanya untuk keperluan yg tidak perlu dan penting. Ingat Sampeyan adalah seorang pengusaha, laba yg sudah Sampeyan genggam harus Sampeyan gunakan untuk memperbesar bisnis Sampeyan. Jadi Sampeyan jangan terlena dengan laba yg menggiurkan.
10. Asah Kreativitas dan Kejelian
Jika bisnis Sampeyan laris manis, itulah buah dari hasil kerja Sampeyan selama ini. Jangan Sampeyan merasa puas dulu, para kompetitor/pesaing sudah banyak bertebaran. Kita lengah sedikit, bisa saja bisnis kita mengalami kemacetan. Maka rajin-rajinlah melakukan manuver yg brilian. Misalnya, jika Sampeyan berbisnis makanan, raciklah menu yg unik dan kenalkan menu2 baru yg beda dari biasanya, niscaya pelanggan tak bakal jemu. Cara lain, jika laba sudah “menggunung”, kepakkan sayap. Sampeyan bisa membuka cabang di tempat lain dan bersiap-siaplah rupiah akan mengalir deras masuk ke kantong Sampeyan.
*) Dikutip dari buku Untung Besar Modal 2 Juta, Penerbit Indonesia Cerdas (Gedung GalangPress Center); Jl. Mawar Tengah Baciro Yogyakarta; cetakan XI, 2010.
Peluang Usaha paling Mudah dan Instan dapat mencoba bisnis di internet berikut ini:
Sabtu, 17 November 2012
Bagaimana Merintis Bisnis Properti
Informasi Bisnis Terkini : Bagaimana Cara Merintis Bisnis Properti Anda? - Kebanyakan anak muda yang baru bekerja masih bingung menempatkan kelebihan dananya. Salah satu yang menjadi incaran para kaum muda berinvestasi adalah properti.
Bagaimana cara merintis bisnis properti? Nah, biasanya kita akan dibingungkan dengan banyak pertanyaan, seperti lokasi mana yang tepat, properti seperti apa yang prospeknya bagus, sampai mana yang paling menguntungkan.
Bagaimana tips memilih investasi di sektor properti? Berikut ini ada beberapa tips yang dikutip dari The Sydney Morning Herald.
1. Tanya pada diri anda, kenapa ingin berinvestasi di properti, dan apa yang ingin anda hasilkan?
Jika anda ingin kaya mendadak, maka ini bukan jalan yang harus anda ambil. Memang, kita sudah melihat lonjakan harga properti beberapa tahun ke belakang, tetapi harga properti juga sepertisiklus ekonomi, menanjak secara perlahan. Meski ada krisis, tapi dalam beberapa tahun ke depan kita masih akan lihat pertumbuhanharga properti.
Rata-rata pelaku industri properti suka mengikuti tren. Atas alasan yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, mereka justrumemburu properti di saat harganya beranjak naik. Jadi, bisa dipastikan kenaikan harga masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
Masih banyak faktor lain yang mendukung naiknya harga-harga properti. Tapi, sulit juga menebak kapan harganya naik dan sampai seberapa besar kenaikannya. Daripada bertanya-tanya lebih baik pasang target jangka panjang sambil ikutiperkembangan ekonomi nasional.
Saat ini, krisis sedang melanda Eropa dan Amerika Serikat (AS), namun faktor eksternal ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian negara-negara berkembang. Jadi, harga propertipun tidak akan turun atas sentimen ini.
Jika anda masih muda dan baru berniat ingin masuk ke industri properti, anda punya banyak waktu untuk menabung sambil mencermati perkembangan pasar dunia. Janganlah terburu-buru.
2. Jangan buta informasi
Begitu anda serius ingin menempatkan sejumlah dana di sebuahproperti, cari informasi sedalam-dalamnya mengenai industri ini, mulai dari perusahaan sampai tren yang terjadi saat ini. Sudah banyak cerita mengenai pengembang yang meminta uang muka setelah itu raib ditelan bumi sebelum propertinya sempat diselesaikan. Jangan terpancing dengan investasi murah tapi dengan imbal hasil yang tinggi.
Ada banyak cara untuk menggali informasi seperti ini. Internet sudah membuka jendela dunia lebar-lebar. Tempat inilah yang paling tepat bagi kaum muda yang ingin mencari berita-berita soal properti. Tak hanya itu, baca juga koran dan majalah bereputasi baik yang memuat berita properti.
Internet juga menyediakan harga, lokasi sampai ke tempat anda mencari pinjaman untuk membeli properti. Jika ingin mengetahui tren yang sedang berlangsung, baca juga artikel opini dari para pelaku properti.
3. Berinvestasilah secara seimbang
Tak bisa dipungkiri, di benak kaum muda berinvestasi di properti bisa memberikan keuntungan yang tinggi. Hal ini juga biasanya didukung oleh kedua orang tua yang sudah berpengalaman punya rumah atau properti lainnya.
Tapi, jika anda masih muda dengan uang lebih dan belum punya tanggungan, tidak ada salahnya untuk menanamkan modal di tempat lain. Hal ini dilakukan supaya investasi anda seimbang, tidak berat di satu sektor saja.
Meski anda baru saja bekerja, namun tidak akan rugi jika anda menyisihkan sedikit saja penghasilan anda untuk berinvestasi di saham. Atau bisa saja anda menggenjot dana terlebih dahulu di saham. Setelah dapat untung, dananya bisa digunakan untukmembeli properti. Belajar berinvestasi sejak dini mengasah kemampuan kita mengeruk rupiah di masa mendatang.
Tidak perlu menyisihkan dana terlalu banyak untuk mulai berinvestasi, katakanlah sekitar Rp 10.000-50.000 per minggu. Meski kecil tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.
Pendekatan kecil ini mengajarkan anda untuk membagi risiko. Dana anda tidak akan hilang begitu saja jika terjadi sesuatu, berbeda jika hanya ditempatkan di satu wadah.
4. Menabunglah sebanyak mungkin sebelum membeli
Jika anda berniat menyewakan kembali properti yang anda beli, misalnya rumah atau apartemen, maka anda harus punya uang lebih untuk biaya perawatan. Kalau anda beli properti untuk ditinggali, uang ekstra tetap diperlukan, untuk uang kebersihan dan keamanan juga perawatan properti anda.
Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah menyimpan lebih banyak dana di tabungan sebelum membeli properti. Dengan ini, anda lebih terlindungi dari biaya-biaya tambahan lainnya.
5. Lakukan riset mengenai lokasi yang ideal
Pepatah lama mengatakan, belilah rumah yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Tidak perlu lengkap dengan fasilitas pendukung seperti lift atau gym dan kolam renang, tapi usahakan lokasinya tidak jauh dengan sarana-sarana umum.
Lokasi yang dekat dengan pusat kota memang bagus, tapi perhatikan juga pertumbuhan kotanya ke arah mana. Jangan sampai daerah pinggiran kota yang menjadi lokasi properti kita malah tidak akan dikembangkan oleh pemerintah.
Beli properti berdekatan dengan stasiun kereta selalu menjadi pilihan terbaik karena sarana tersebut akan terus digunakan dalam waktu yang cukup lama. Saat populasi semakin bertambah, sarana transportasi massa itu akan menjadi semakin penting.
Tapi hati-hati terhadap area yang punya sentimen negatif, seperti dekat bandara atau terminal yang selalu padat. Bahkan, jalan raya antar kota yang setiap harinya sangat sibuk bisa menjadi masalah. Area seperti ini sebaiknya dihindari saja.
Perhatikan warga sekitar, orang-orang seperti apa yang tinggal di area tersebut. Seleksi juga orang-orang yang berniat menyewa properti milik anda, jangan terima sembarang orang.
Belilah properti yang mudah dijual kembali di saat anda membutuhkan. Jika sebuah properti sudah ditawarkan selama berbulan-bulan tapi belum terjual juga, cari penyebabnya. Jangan sampai anda terlanjur membeli tapi ternyata kesulitan untuk menjual kembali.
6. Pegang uang tunai yang cukup setelah membeli properti
Saat anda membeli baru saja membeli properti, jangan habiskan seluruh dana anda untuk membayar cicilannya. Buatlah sebuah simpanan yang berbunga tinggi dan gampang dicairkan (jangan pilih deposito berjangka waktu lama).
Gunakan tabungan ini sebagai dana cadangan anda. Dana ini bisa digunakan untuk biaya perawatan atau bahkan pelebaran aset-aset anda. Anda harus disiplin dengan dana ini, jangan digunakan untuk hal-hal lain kecuali untuk properti anda.
7. Setelah beli, tetaplah menabung
Kalau masih memungkinkan, setelah anda membeli properti dan punya dana cadangan, anda harus terus menabung. Tapi, jika anda membeli properti untuk ditinggali, maka lebih baik anda mempercepat cicilan saja jika ada uang lebih.
Dengan membayar lebih cepat, maka total biaya yang anda keluarkan bisa lebih kecil, terutama menghindari beban bunga cicilan. Hal ini lebih menguntungkan daripada menyimpannya uang lebih di tabungan.
Akan tetapi, jika properti yang anda beli tujuannya untuk disewakan. Maka, biarkanlah uang sewa tersebut yang bertanggung jawab atas cicilan. Uang lebihnya bisa anda simpan.
8. Rombak penampilan properti anda
Jika anda membeli properti yang masih belum sempurna, anda tidak perlu khawatir. Anda punya banyak waktu untuk melakukan perombakan dan mempercantik properti anda. Akan lebih baik jika anda terjun langsung dalam perombakan ini.
Penataan ruangan, mulai dari warna dinding hingga bentuk lantai keramik, bisa dilakukan sendiri dengan sedikit belajar. Namun, untuk beberapa urusan seperti listrik, ledeng, pemasangan atap, anda bisa menghubungi pihak yang lebih profesional.
9. Jadilah induk semang yang baik
Selalu siap sedia untuk merawat dan menjaga properti anda dengan baik, usahakan selalu terlihat sempurna. Dengan begitu, anda bisa menjaring lebih banyak penyewa, bahkan dengan harga yang bersaing. Rumah sewa yang terlihat kumuh sudah pasti dijauhi penyewa, harganya jatuh pula.
10. Jangan tergesa-gesa, bersabarlah sebelum membeli properti lagi
Anggaplah anda sudah punya satu properti dalam portofolio investasi anda, dan sekarang anda ingin lebih. Jangan tergesa-gesa. Ingat, seimbangkan dulu investasi anda, jangan hanyabermain di properti saja. Ikuti dulu seluruh rangkaian tips di atas dengan baik.
Jika struktur permodalan anda sudah sangat solid, barulah anda boleh membeli properti lagi. Akan tetapi, punya dua atau lebihproperti berarti risikonya semakin tinggi. Investasi propertiberikutnya lebih baik untuk jangka yang lebih panjang, daripada hanya untuk dijual kembali.
Bagaimana cara merintis bisnis properti? Nah, biasanya kita akan dibingungkan dengan banyak pertanyaan, seperti lokasi mana yang tepat, properti seperti apa yang prospeknya bagus, sampai mana yang paling menguntungkan.
Bagaimana tips memilih investasi di sektor properti? Berikut ini ada beberapa tips yang dikutip dari The Sydney Morning Herald.
1. Tanya pada diri anda, kenapa ingin berinvestasi di properti, dan apa yang ingin anda hasilkan?
Jika anda ingin kaya mendadak, maka ini bukan jalan yang harus anda ambil. Memang, kita sudah melihat lonjakan harga properti beberapa tahun ke belakang, tetapi harga properti juga sepertisiklus ekonomi, menanjak secara perlahan. Meski ada krisis, tapi dalam beberapa tahun ke depan kita masih akan lihat pertumbuhanharga properti.
Rata-rata pelaku industri properti suka mengikuti tren. Atas alasan yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, mereka justrumemburu properti di saat harganya beranjak naik. Jadi, bisa dipastikan kenaikan harga masih akan terjadi di tahun-tahun mendatang.
Masih banyak faktor lain yang mendukung naiknya harga-harga properti. Tapi, sulit juga menebak kapan harganya naik dan sampai seberapa besar kenaikannya. Daripada bertanya-tanya lebih baik pasang target jangka panjang sambil ikutiperkembangan ekonomi nasional.
Saat ini, krisis sedang melanda Eropa dan Amerika Serikat (AS), namun faktor eksternal ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian negara-negara berkembang. Jadi, harga propertipun tidak akan turun atas sentimen ini.
Jika anda masih muda dan baru berniat ingin masuk ke industri properti, anda punya banyak waktu untuk menabung sambil mencermati perkembangan pasar dunia. Janganlah terburu-buru.
2. Jangan buta informasi
Begitu anda serius ingin menempatkan sejumlah dana di sebuahproperti, cari informasi sedalam-dalamnya mengenai industri ini, mulai dari perusahaan sampai tren yang terjadi saat ini. Sudah banyak cerita mengenai pengembang yang meminta uang muka setelah itu raib ditelan bumi sebelum propertinya sempat diselesaikan. Jangan terpancing dengan investasi murah tapi dengan imbal hasil yang tinggi.
Ada banyak cara untuk menggali informasi seperti ini. Internet sudah membuka jendela dunia lebar-lebar. Tempat inilah yang paling tepat bagi kaum muda yang ingin mencari berita-berita soal properti. Tak hanya itu, baca juga koran dan majalah bereputasi baik yang memuat berita properti.
Internet juga menyediakan harga, lokasi sampai ke tempat anda mencari pinjaman untuk membeli properti. Jika ingin mengetahui tren yang sedang berlangsung, baca juga artikel opini dari para pelaku properti.
3. Berinvestasilah secara seimbang
Tak bisa dipungkiri, di benak kaum muda berinvestasi di properti bisa memberikan keuntungan yang tinggi. Hal ini juga biasanya didukung oleh kedua orang tua yang sudah berpengalaman punya rumah atau properti lainnya.
Tapi, jika anda masih muda dengan uang lebih dan belum punya tanggungan, tidak ada salahnya untuk menanamkan modal di tempat lain. Hal ini dilakukan supaya investasi anda seimbang, tidak berat di satu sektor saja.
Meski anda baru saja bekerja, namun tidak akan rugi jika anda menyisihkan sedikit saja penghasilan anda untuk berinvestasi di saham. Atau bisa saja anda menggenjot dana terlebih dahulu di saham. Setelah dapat untung, dananya bisa digunakan untukmembeli properti. Belajar berinvestasi sejak dini mengasah kemampuan kita mengeruk rupiah di masa mendatang.
Tidak perlu menyisihkan dana terlalu banyak untuk mulai berinvestasi, katakanlah sekitar Rp 10.000-50.000 per minggu. Meski kecil tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.
Pendekatan kecil ini mengajarkan anda untuk membagi risiko. Dana anda tidak akan hilang begitu saja jika terjadi sesuatu, berbeda jika hanya ditempatkan di satu wadah.
4. Menabunglah sebanyak mungkin sebelum membeli
Jika anda berniat menyewakan kembali properti yang anda beli, misalnya rumah atau apartemen, maka anda harus punya uang lebih untuk biaya perawatan. Kalau anda beli properti untuk ditinggali, uang ekstra tetap diperlukan, untuk uang kebersihan dan keamanan juga perawatan properti anda.
Langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah menyimpan lebih banyak dana di tabungan sebelum membeli properti. Dengan ini, anda lebih terlindungi dari biaya-biaya tambahan lainnya.
5. Lakukan riset mengenai lokasi yang ideal
Pepatah lama mengatakan, belilah rumah yang tidak terlalu jauh dari pusat kota. Tidak perlu lengkap dengan fasilitas pendukung seperti lift atau gym dan kolam renang, tapi usahakan lokasinya tidak jauh dengan sarana-sarana umum.
Lokasi yang dekat dengan pusat kota memang bagus, tapi perhatikan juga pertumbuhan kotanya ke arah mana. Jangan sampai daerah pinggiran kota yang menjadi lokasi properti kita malah tidak akan dikembangkan oleh pemerintah.
Beli properti berdekatan dengan stasiun kereta selalu menjadi pilihan terbaik karena sarana tersebut akan terus digunakan dalam waktu yang cukup lama. Saat populasi semakin bertambah, sarana transportasi massa itu akan menjadi semakin penting.
Tapi hati-hati terhadap area yang punya sentimen negatif, seperti dekat bandara atau terminal yang selalu padat. Bahkan, jalan raya antar kota yang setiap harinya sangat sibuk bisa menjadi masalah. Area seperti ini sebaiknya dihindari saja.
Perhatikan warga sekitar, orang-orang seperti apa yang tinggal di area tersebut. Seleksi juga orang-orang yang berniat menyewa properti milik anda, jangan terima sembarang orang.
Belilah properti yang mudah dijual kembali di saat anda membutuhkan. Jika sebuah properti sudah ditawarkan selama berbulan-bulan tapi belum terjual juga, cari penyebabnya. Jangan sampai anda terlanjur membeli tapi ternyata kesulitan untuk menjual kembali.
6. Pegang uang tunai yang cukup setelah membeli properti
Saat anda membeli baru saja membeli properti, jangan habiskan seluruh dana anda untuk membayar cicilannya. Buatlah sebuah simpanan yang berbunga tinggi dan gampang dicairkan (jangan pilih deposito berjangka waktu lama).
Gunakan tabungan ini sebagai dana cadangan anda. Dana ini bisa digunakan untuk biaya perawatan atau bahkan pelebaran aset-aset anda. Anda harus disiplin dengan dana ini, jangan digunakan untuk hal-hal lain kecuali untuk properti anda.
7. Setelah beli, tetaplah menabung
Kalau masih memungkinkan, setelah anda membeli properti dan punya dana cadangan, anda harus terus menabung. Tapi, jika anda membeli properti untuk ditinggali, maka lebih baik anda mempercepat cicilan saja jika ada uang lebih.
Dengan membayar lebih cepat, maka total biaya yang anda keluarkan bisa lebih kecil, terutama menghindari beban bunga cicilan. Hal ini lebih menguntungkan daripada menyimpannya uang lebih di tabungan.
Akan tetapi, jika properti yang anda beli tujuannya untuk disewakan. Maka, biarkanlah uang sewa tersebut yang bertanggung jawab atas cicilan. Uang lebihnya bisa anda simpan.
8. Rombak penampilan properti anda
Jika anda membeli properti yang masih belum sempurna, anda tidak perlu khawatir. Anda punya banyak waktu untuk melakukan perombakan dan mempercantik properti anda. Akan lebih baik jika anda terjun langsung dalam perombakan ini.
Penataan ruangan, mulai dari warna dinding hingga bentuk lantai keramik, bisa dilakukan sendiri dengan sedikit belajar. Namun, untuk beberapa urusan seperti listrik, ledeng, pemasangan atap, anda bisa menghubungi pihak yang lebih profesional.
9. Jadilah induk semang yang baik
Selalu siap sedia untuk merawat dan menjaga properti anda dengan baik, usahakan selalu terlihat sempurna. Dengan begitu, anda bisa menjaring lebih banyak penyewa, bahkan dengan harga yang bersaing. Rumah sewa yang terlihat kumuh sudah pasti dijauhi penyewa, harganya jatuh pula.
10. Jangan tergesa-gesa, bersabarlah sebelum membeli properti lagi
Anggaplah anda sudah punya satu properti dalam portofolio investasi anda, dan sekarang anda ingin lebih. Jangan tergesa-gesa. Ingat, seimbangkan dulu investasi anda, jangan hanyabermain di properti saja. Ikuti dulu seluruh rangkaian tips di atas dengan baik.
Jika struktur permodalan anda sudah sangat solid, barulah anda boleh membeli properti lagi. Akan tetapi, punya dua atau lebihproperti berarti risikonya semakin tinggi. Investasi propertiberikutnya lebih baik untuk jangka yang lebih panjang, daripada hanya untuk dijual kembali.
Langganan:
Postingan (Atom)
Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
* بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ* * السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه* * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى س...
-
Islam (Arab: al-islām, الإسلام : "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama in...
-
Benarkah bahwa manusia itu berasal dari kera? Pastinya kita akan protes keras. Bahkan dengan segenap sumpah akan menyangkalnya. Tak ada ...