Jumat, 13 Desember 2013

7 Tips Cara Cepat Menjual Properti

Jika Anda ingin menjual rumah saat ini dan menjualnya dengan cepat, maka Anda perlu membuat rumah lebih menarik bagi pembeli potensial. Anda perlu mengetahui tips berinvestasi dalam properti dengan tepat. 

Beberapa hal yang perlu Anda lakukan antara lain adalah membuat properti tetap bersih, mengecat pintu depan dan merapikan taman depan.

Rumah yang berantakan dengan sampah di mana-mana, rumput tak terawat dan cat yang memudar akan membuat kesan pertama menjadi buruk untuk calon pembeli. 

Berikut beberapa tips dan langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk membantu Anda menjual properti dengan cepat.

1. Rumah yang rapi dan tidak berantakan

2. Bersihkan debu secara menyeluruh. Jika Anda ingin mengeluarkan sedikit uang dan tidak punya waktu untuk melakukannya sendiri, menggunakan jasa pembersih profesional dapat menghemat banyak waktu.

3. Melakukan perbaikan pada semua bagian rumah yang telah rusak.

4. Pilih pencahayaan yang sesuai untuk setiap kamar agar meningkatkan suasana ruangan. Netralkan warna cat rumah. Penelitian menunjukkan kebanyakan pembeli lebih memilih warna-warna tanah dan alami.

5. Bersihkan dan rapikan ruang luar seperti taman belakang dan depan rumah.

6. Singkirkan tanda-tanda bahwa Anda memelihara hewan karena beberapa pembeli mungkin alergi terhadap bulu hewan.

7. Cobalah untuk mengatur kamar sehingga membuat kesan menjadi lebih baik karena tidak kosong dan banyak perabotan.

Jika Anda mengikuti beberapa atau semua tips di atas maka Anda akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menarik pembeli agar membeli rumah Anda. Tetapi jika Anda terburu-buru dan ingin menjual rumah atau properti dengan cepat maka solusi yang lebih tepat adalah menggunakan jasa penjual rumah profesional. (www.blog.rumah.com)

3 Peran Kaya Dari Properti

Menurut Tung Desem Waringin, sebenarnya ada banyak cara untuk membuat Anda cepat kaya melalui properti. Pada kesempatan ini, dia akan sharing tiga cara kaya dengan properti berdasarkan peranan Anda. Berikut ini adalah tiga peran penting dalam bidang properti.

Sebagai Penjudi, dengan doa dan harapan, perlu beruntung dan perlu modal.
Sebagai Pedagang, dengan keterampilan negosiasi dan menjual.
Sebagai Investor, yang mengetahui caranya.

Sekarang akan jelaskan perbedaan antar-peran agar Anda dapat memilih peran.

Apa Bedanya Penjudi dan Pedagang?


Penjudi membeli properti sebelum mengetahui harga jualnya di masa depan. Lain halnya dengan pedagang yang pada waktu membeli sudah mengetahui harga jualnya.

Contohnya begini. Seorang pedagang sapi membeli sapi di Toko A dengan harga 2 juta rupiah. Toko B menjual sapi dengan harga 3 juta rupiah. Si pedagang membeli sapi di Toko A dan menjualnya di Toko B. Pedagang tersebut memperoleh untung. 

Cara lain: pedagang membeli sapi di Toko A untuk dipotong-potong dan dijual. Dengan demikian, total penjualannya bisa mencapai 5 juta rupiah. Berdasarkan dua contoh tersebut, tampaklah bahwa si pedagang sudah mengetahui harga jual dari sapi tersebut.

Sama seperti di bidang property. Banyak sekali yang mengaku investor di bidang property padahal ternyata 80 persennya bukanlah seorang investor. Mengapa? Karena mereka sesungguhnya penjudi yang saat membeli properti hanya mengandalkan doa, dengan harapan semoga nanti harga propertinya naik.”

Beda Investor dengan Pedagang


Pedagang biasanya berprinsip “beli langsung jual”. Investor berbeda. Setelah membeli, mereka tidak langsung menjual. Investor setiap kali membeli kemudian menyimpan beberapa saat.

Misalnya seorang investor membeli sapi. Investor akan menunggu sampai sapi tersebut besar untuk diambil susunya atau anaknya. Inverstor keuntungan yang lebih tinggi sekaligus mendapatkan aliran uang langsung. Selain itu, investor akan menjual sapinya jika sudah tidak produktif

Sekian sharing Tung Desem Waringin tentang peran kaya melalui properti. Semoga bermanfaat. (www.rumah.com)

Cara Menghitung Keuntungan Properti

Return on Investment (RoI) adalah ukuran yang paling populer digunakan untuk menentukan nilai atau keuntungan dari investasi properti. RoI merupakan persentase dari total laba—yang didapat daricapital gain dan income dari sewa—dikurangi total investasi dan dibagi total investasi.

RoI = (total laba – total investasi) / total investasi x 100%

Sebagai contoh, seorang investor membeli apartemen seharga Rp330 juta. Dua tahun kemudian harganya menjadi Rp400 juta. Kebetulan unit apartemen tersebut disewa dengan harga Rp3 juta per bulan (Rp36 juta per tahun) dan dibayar sekaligus di muka selama dua tahun, sehingga selama dua tahun, dia memperoleh uang sewa Rp72 juta.

Jadi, dalam dua tahun penghasilan yang didapat adalah:
penghasilan dua tahun : Rp72 juta (sewa selama 2 tahun)
capital gain dua tahun : Rp70 juta (Rp400 juta – Rp330 juta)
Sehingga, keuntungan yang diperoleh mencapai Rp142 juta (Rp70 juta + Rp72 juta)

Jadi, RoI = Rp142 juta/Rp330 juta x 100% = 43% dalam 2 tahun, atau 21,5% per tahun.


Sebagai catatan, semakin lama properti itu dikuasai dan disewakan, maka angka RoI cenderung akan lebih tinggi. (www.blog.rumah.com)

Fikih Puasa yang Wajib Diketahui

Makna puasa Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (الصيام) atau Ash Shaum (الصوم). Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al i...