Selasa, 31 Januari 2012

SEKAR Family Gathering


*) Silaturahmi Pengurus DPP Sekar Bersama Keluarga
Pada awalnya keberadaan Sekar memang dibentuk dengan landasan semangat dan cita-cita guna mempersatukan karyawan. Fokus utamanya guna menjaga dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Namun tak hanya itu, Sekar punya komitmen lain, yakni turut menjaga dan menyelamatkan perusahaan yang merupakan sawah ladangnya. Tentu, agar Telkom tetap survive dengan panji kejayaannya tetap berkibar. Agar Telkom tetap memiliki reputasi secara nasional dan global.

Beratnya tanggung jawab yang harus diemban Sekar membawa konsekuensi logis bagi para pengurusnya. Setidaknya harus tetap tampil prima, solid, kompak dan padu dengan kemampuan sebagai organisatoris yang lebih mumpuni.

Selain itu tugas-tugas organisasi yang acapkali harus dikerjakan di luar jam kantor seringkali mengundang tanya dari keluarga. Mengapa suami/istri mereka harus terlibat dalam suatu organisasi yang tak kenal jam kerja ini.

Untuk itulah setelah 11 tahun Sekar berdiri, maka untuk yang pertama kalinya Pengurus DPP Sekar menyelenggarakan gathering dengan melibatkan keluarganya. Tujuannya, selain guna merekatkan tali silaturahmi keluarga besar pengurus DPP Sekar. Tak kurang pentingnya guna memberikan pengertian pada keluarga seputar kiprah Sekar. Dan mengapa suami/istrinya harus terlibat dalam organisasi ini.

Perlu pengertian keluarga

Sekar Gathering pun kemudian digelar selama dua hari (28-29 Januari 2011) di Lokasi Wisata “Mulih ka Desa” di Kawasan Kamojang Garut. Memang tak semua pengurus bisa hadir. Namun tak kurang 140 pengurus beserta anggota keluarganya hadir.

Ketua Umum Sekar, Wisnu Adhi Wuryanto, dalam arahannya di depan keluarga menyampaikan bahwa kesejahteraan yang selama ini dinikmati keluarga tidak terlepas dari perjuangan Sekar yang notabene adalah juga hasil perjuangan suami/istrinya.

“Karena itulah ibu-ibu dan bapak-bapak keluarga pengurus harus berbangga pada suaminya/istrinya yang menjadi pengurus Sekar. Tidak semua karyawan mendapat kesempatan menjadi pejuang kesejahteraan. Amanah ini hanya bisa diemban oleh orang-orang yang luar biasa dan terpanggil untuk berkiprah di dalamnya,” kata Wisnu.

Walaupun, lanjut Wisnu, nuwun sewu, mohon maaf, kalau berjuang di Sekar ini merupakan kerja sukarela. Tak ada tambahan income apa-apa. Tak ada uang saku atau Sppd seperti penugasan dari dinas. Untuk itu saya mohon maaf. Terutama kalau ada penugasan dari Sekar, tak ada oleh-oleh yang bisa dibawa ke rumah. Sekar hanya bisa mengganti sebatas uang transportnya saja.

“Terlibat di Sekar adalah panggilan jiwa untuk care pada lingkungan. Untuk itulah pengurus dan keluarga di kumpulkan di tempat ini, diharapkan dapat lebih difahami istri atau suami. Selain itu semoga sikap peduli pada lingkungan ini dapat ditularkan pula kepada anak-anaknya,” harap Wisnu, seraya menyuarakan yel-yel Sekar dan dijawab oleh anak-anak keluarga dengan "Telkom".

Berbagai acara pun digelar dan dipandu langsung ketua panitia, Teguh Herman. Diawali dengan lomba mancing pada sore di hari pertama. Malamnya dilanjutkan dengan perkenalan keluarga masing-masing pengurus. Suasana tampak sangat akrab yang diselingi gelak tawa dan foto bersama.

Pada tengah malam selain disajikan berbagai menu bakar penghangat tubuh dilanjutkan dengan Api Unggun yang dihadiri seluruh pengurus. Renungan malam yang disampaikan Ketum, Wisnu Adhi Wuryanto dan perwakilan dari MPO, Budhi Prasetio, terasa sangat memotivatif semangat untuk tetap berjuang dalam wadah organsiasi Sekar. Apalagi untaian do'a yang juga disampaikan Budhi Prasetio yang begitu indah, rinci dan menyentuh qolbu, semakin menumbuhkan semangat untuk tetap berkiprah di Sekar.

“Perjuangan harus dengan penuh kesabaran, ketegaran dan tetap konsisten membawa nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Tak hanya untuk kepentingan kesejahteraan seluruh karyawan Telkom serta demi keutuhan dan kejayaan perusahaan, namun juga untuk meraih ridoNya,” demikian ungkap Budhi Prasetio.

Outbond Keluarga Sekar

Pada hari kedua, sejak pagi digelar berbagai macam perlombaan dan outbond. Seluruh keluarga terlibat dalam pelatihan ini. Untuk anak-anak ada pertandingan sepakbola, nyebrang jembatan bambu diatas kolam, lomba menangkap ikan dan memandikan kerbau. Selain juga ada permainan seperti flying fox, dll. Sedangkan team building pengurus Sekar bergabung bersama istri/suaminya dengan permainan antara lain: menangkap belut dan dimasukan dalam botol, berjalan berkelompok dalam roda plastik seperti roda tenk baja, memindahan kepalan terigu lewat belakang kepala, menangkap ikan, tarik tambang di kolam dan menyebrang bambu diatas kolam.

Tujuan utama kegiatan Pelatihan Outbound/Teambuilding adalah: Melatih para peserta untuk mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang ada. Dengan demikian diharapkan terbentuk sikap profesionalisme peserta yang didasarkan pada perubahan dan perkembangan sifat mendasar individu. Beberapa aspek yang disasar antara lain aspek  trust (rasa rercaya), belief (keyakinan), commitment (komitmen), serta performance (kinerja) yang lebih baik.

Harapannya agar para peserta menyadari bahwa apa yang dilakukan itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kebersamaan dengan rekan-rekannya dalam team. Keberhasilan individu dalam unit kerja organisasi merupakan bagian keberhasilan dari organisasi itu sendiri. Sebaliknya, kegagalan yang terjadi karena kesalahan individu atau suatu unit dalam organisasi akan mempengaruhi nilai keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

Untuk itu semboyan ONE FOR ALL, ALL FOR ONE”, telah dijadikan semboyan outbound secara Internasional yang selalu didengung-dengungkan dalam kegiatan ini. Untuk membangun sebuah Semangat Kebersamaan dan Kekompakan. Bahkan pada saat ini dikembangkan semboyan baru yang juga merupakan semboyan dunia secara global, yakni : ” WE ARE ONE “ atau Kita Adalah Satu.

Sedangkan manfaat Pelatihan Outbound yaitu antara lain: Peserta akan dapat lebih memahami arti yang sebenarnya dari sebuah tantangan; belajar pentingnya memiliki jiwa yang tidak mengenal putus asa; mendapatkan pemahaman yang sebenarnya tentang motivasi, kerja sama dan kepemimpinan; Peserta akan lebih arif dalam melihat potensi diri; Peserta akan mampu memaknai dengan benar arti sesungguhnya dari kata komunikasi efektif; Serta peserta akan mendapatkan kesegaran baik secara jasmani maupun rohani.

Dan Insyaallah semua tujuan dan manfaat dari kegiatan team building selama dua hari itu telah mencapai sasaran yang diharapkan. Sekaaaaarrrrr....(n425).

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...