Rabu, 14 Januari 2009

Memaknai Arti Sebuah Senyum

Senyum merupakan bagian dari ibadah. Sejatinya untuk menyungging senyum pada setiap orang yang ditemui. Apatah lagi, senyum punya makna tersendiri. Baik secara tersirat atau tersurat. 

Berikut contoh untuk memaknai sebuah senyum:

Senyum renyah pada pelanggan Telkom: "Maaf, ya, kalau pelayanan kami ada yang kurang berkenan di hati, walau kami berupaya untuk melayani dengan setulus hati dan sepenuh jiwa." 

Senyum pada anak lelakinya: "Hai malaikatku, rupanya kau mirip denganku bapaknya, lumayan lah ga terlalu jelek."

Senyum pada Guru: "Walaupun aku sebel ma guru matematika ini, tapi tetap harus kuhotmati;"

Senyum pada Ibu/bapak: "Pengabdianmu begitu tulus, ingin kubalas budi, walau mungkin tak akan pernah terbalas;

Senyum pada kekasih: "Ah, sayangku, tunggu malam minggu depan ya pasti deh kan kucumbu lagi!" (he..he..awas kucing garong!).

Senyum pada Tetangga: "Engkaulah saudara terdekatku marilah kita hidup rukun dan damai dan jangan lupa bayar dulu donk hutangmu!"

Senyum pada Pengemis: "Nich, cuman ada cepek!" (hehehe pelit koq dipelihara!!)

Senyum pada Pembantu: "Kucermati, bahenol juga neh pembokat!" (hehehe ini die salah satu contoh tuan mata keranjang);

Senyum pada orang Sekar: "Hehehe tetap berjuanglah bung jangan impoten dan jadi para pengecut...!!"

===kangnana

Sembilan Rekomendasi Hasil Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan

World Sufi Assembly Conference 2023 atau Muktamar Sufi Internasional yang berlangsung pada 29 hingga 31 Agustus 2023 resmi ditutup.  Konfer...