Rabu, 28 Maret 2012

TOMCAT dan Jurus Silat...


Bagi pria jika ada yang keliatan njendol di samping bagian pinggangnya, sudah dapat ditebak, itu pasti hp yang terikat di tali sabuknya. Tapi kemarin ada seorang kawan yang jendolnya mencurigakan karena agak memanjang ke atas. Ketika ditanya, “bawa apaan itu di pinggang?”. Spontan dia jawab, “palu mas”. “Hah, palu? Buat apa?,” lalu kawan itu pun menjawab, “buat getok tomcat.” Ealah...

Tomcat. Ya, nama serangga ini memang tengah naik daun. Popularitasnya nyaris menyamai popularitas Nazaruddin, Nunun, KPK dan BBM. Padahal ini tentang serangga kecil berwarna hitam berpolet merah bata. Serangga dengan nama latin paederus riparius ini, konon menjadi binatang yang harus dihindari dan dipateni karena memiliki kelenjar membahayakan. Kekuatan racunnya, kabarnya, mencapai sepuluh kali lipat racun pada ular cobra.

Wajar, jika serangga yang sesungguhnya lumayan imut2 dan indah ini membuat resah masyarakat. Terutama masyarakat di Surabaya Timur yang merasakan efeknya pertama kali. Walau tak menyengat atau menggigit, namun kelenjar hemolympha dalam tubuhnya yang mengandung paederine bila mengenai kulit bisa menyebabkan penyakit yang menyerupai herpes atau yang biasa disebut dengan dermatitis paedrus. Akibatnya kulit menjadi luka  bagai terbakar, lalu menjadi koreng lengkap dengan isi cairannya.

Jadi tak ada salahnya, jika ketemu binatang ini, segeralah waspada dengan pasang ketajaman mata dan telinga lalu keluarkan beberapa jurus silat. Bila perlu sambil membawa palu pun sah-sah saja. Tapi hati2 waktu getok si tomcat cairannya jangan sampe kena kulit. Kulit anda bisa melepuh lalu anda pun akan merasakan meringis perih.

Tapi hati2 pula jangan getok pake palu si “tomcat” seperti pada gambar disamping. Karena “tomcat” yang satu ini selain lucu juga lumayan nakal...tauuu aja tuch tempat ngumpet paling adem....//kgm

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...