“Serbuuu..!!!
Serbuuu..!!!,” katanya. Tidak jelas apa yang mau diserbu si dede ini. Maksudnya
mungkin susu ibunya ngkali yaaakkk.
Namun yang jelas ekspresi si dede ini
sepertinya sedang meneriakan yel-yel untuk menggerakan pasukannya.
Persis seperti para orator Sekar ketika demo di depan Istana Presiden
karena ogah adanya merger Flexi-Esia.
Walaupun pada kenyataannya, rekan2 kita di Flexi sedang “puyeng” lantaran menanggung beban berat revenue yang “manurung” tiada henti.
Walaupun pada kenyataannya, rekan2 kita di Flexi sedang “puyeng” lantaran menanggung beban berat revenue yang “manurung” tiada henti.
Si dede, bayi yang baru
seumur jagung ini, walau wajahnya lumayan “boros” sepertinya
sedang dipersiapkan bapaknya yang orang Sekar (maaf, bapaknya bukan
saya loh...). Kalau tak ada aral melintang, bapaknya yang hobi demo
ini berharap kelak bisa masuk Telkom (mungkin anaknya pak Rosman Nadeak nich..). Dengan begitu siapa tau dia
bisa dikader di Sekar dengan puncak karir paling hebring menjadi
Ketum Sekar.
Maklum, salah satu syarat
untuk menjadi Ketum Sekar, ya itu tadi, harus piawai berorasi, suara
lantang dengan sedikit ekspresi lumayan garang. Justru itu, si dede ini, sepertinya sedang dijadikan kelinci percobaan. Dia sedang digodok dan
“diprogram” untuk menjadi seorang pemimpin. Bahkan dikondisikan
sejak melek melihat alam dunia yang acakadut dan kacau suracau ini.
Nah, jadi mari kita
tunggu saja 25 tahun ke depan. Itupun kalau kita panjang umur. Saat ini kita hanya bisa menduga-duga
saja. Mungkin saja kelak dia akan menjadi seorang dokter kulit dan
prikitiew, atau menjadi pakar jembatan gantung anti roboh, atau ahli
gunung berapi kebal lahar, atau mungkin menjadi pioneer penyumbat
lumpur Lapindo. Sedangkan kalau ia masuk Telkom, maka sangat mungkin
ia menjadi Ketum Sekar atau bahkan Dirut Telkom. Itupun kalau
Telkom-nya masih eksis...hehehe uuups...//kgm