Seperti dimaklumi
pertandingan sepakbola eksekutif Sekar Vs Manajemen, pada jilid-6,
boleh dibilang berlangsung kacau-balau alias acak-acakan. Penyebab
utamanya bola raib bagai ditelan hantu (hehehe mank ada gitu hantu
suka nelen bola?). Berdasarkan musyawarah untuk mufakat kedua kapten kesebelasan, maka bola pun diganti dengan buah duren.
Sialnya, para pemain ngebangkang pada kapten kesebelasannya masing2. Malah pake melakukan aksi mogok segala. Alasan mereka mogok sudah dapat diduga karena tak sudi kaki dan kepalanya amburadul akibat kena duri durian yang tajamnya bagai pisau belati itu.
Sialnya, para pemain ngebangkang pada kapten kesebelasannya masing2. Malah pake melakukan aksi mogok segala. Alasan mereka mogok sudah dapat diduga karena tak sudi kaki dan kepalanya amburadul akibat kena duri durian yang tajamnya bagai pisau belati itu.
Kalau dicermati mogok
para pemain ini hampir mirip dengan mogok Sekar di Silang Monas
sewaktu menentang merger Flexi-Esia. Cuma caranya saja yang berbeda.
Mogok Sekar dengan mengibarkan spanduk seraya tereak2 “Tolak
Merger” sepanjang Jl Merdeka Barat hingga ke depan Istana Presiden.
Tapi aksi mogok para pemain sepakbola ini lebih lunak. Mereka cukup
berkumpul di tiang gawang masing-masing sambil bermain remi, gaple,
catur dan ular tangga.
Lainnya ada yang ngrumpi soal si Afriani yang nyetir sambil mabok hingga nabrak dan menewaskan 9 orang. Tak luput juga ngrumpi soal Angelina Sondakh yang naik status jadi tersangka. Serta Anas Urbaningrum yang diperkirakan akan terpeleset dari tangga kekuasaaan partai Demokrat. Tentu saja gara-gara nyanyian merdu vokalis cadas M. Nazaruddin.
Lainnya ada yang ngrumpi soal si Afriani yang nyetir sambil mabok hingga nabrak dan menewaskan 9 orang. Tak luput juga ngrumpi soal Angelina Sondakh yang naik status jadi tersangka. Serta Anas Urbaningrum yang diperkirakan akan terpeleset dari tangga kekuasaaan partai Demokrat. Tentu saja gara-gara nyanyian merdu vokalis cadas M. Nazaruddin.
Sementara di tengah
lapang sedang terjadi acara belah duren yang disantap bersama oleh
Wasit, kedua kapten kesebelasan, Sekjen dan MPO. Ketika menikmati
duren rasa JUARA seperti itu, mereka bagai terlena. Bahkan tampak
cuwek bebek kalau sedang ditonton ratusan orang. Sepertinya tak ambil
pusing kalo direspon penonton dengan suara koor:
“huuu...huuu...huuu...”.
Sikap masabodo itu nyaris persis seperti masabodonya para penikmat fasilitas perusahaan terhadap turunnya kinerja perusahaan dan mandeknya karir karyawan. Apalagi kalo makan durennya sampe teler, mungkin akan lebih masabodo juga kalo revenue Flexi mengalami decline secara intens. Mabok duren dan mabok ekstasi rupanya bisa sama bahayanya dengan mabok jabatan.
Sikap masabodo itu nyaris persis seperti masabodonya para penikmat fasilitas perusahaan terhadap turunnya kinerja perusahaan dan mandeknya karir karyawan. Apalagi kalo makan durennya sampe teler, mungkin akan lebih masabodo juga kalo revenue Flexi mengalami decline secara intens. Mabok duren dan mabok ekstasi rupanya bisa sama bahayanya dengan mabok jabatan.
Dalam kondisi kacau
seperti itu, sekonyong-konyong terdengar suara voraider
meraung-raung memasuki area Learning Center. Mobil polisi itu
berwarna putih dengan lampu merah berputar-putar layaknya di tempat
dugem. Mobil itu mengawal sebuah mobil kijang bak terbuka dengan dua
kursi panjang berhadapan. Semua yang ada di sekitar lapangan mendadak
terdiam. Tentu saja semua ingin tau apa yang bakal terjadi. Dalam
benak setiap penonton pasti ini razia dan bakal ada yang dicokok lalu
diangkut ke Polres. Mungkin juga akibat membuat keramaian tanpa ijin
polisi.
Seorang Polisi
berseragam lengkap turun dari mobil menuju lapangan. Polisi itu
diterima langsung Sekjen Sekar. Sepertinya mereka memanggil Ketua
Penyelenggara pertandingan. Itu karena Ganjar langsung berlari menuju
lapangan setelah mendapat isyarat Asep untuk datang. Terjadilah
dialog Polisi dengan Ketua Penyelenggara. Namun kedengaran penonton
dialognya seperti berikut:
Polisi: “Clabclubcleb
wakwekwok krekek krekek ochey...”
Ganjar: “Wasweswos
kriukkriuk wesweswes siippp...”
Polisi: “Cratcretcrot
crutcrut prikitiew...dimana?”
Ganjar: “harherhor
tuirtuir blesss...di polres saja...”
Polisi:
“Jamjimjem...jempoljempol...”
Akhirnya Polisi itu pun
berpamitan setelah bersalaman dengan Ganjar dan para petinggi yang
berada di lapangan. Kini giliran Ganjar yang mengumumkan kepada
seluruh pemain lewat sound system bahwa yang ada dalam kijang bak
terbuka itu adalah nasi bungkus untuk seluruh penonton (hehehe lebay
banged nich bawa nasi bungkus mpe dikawal voraider).
Karuan saja seluruh penonton bersorak-sorak bergembira karena akan dapat makan nasi bungkus dengan menu telor dadar plus sambel pete.
Karuan saja seluruh penonton bersorak-sorak bergembira karena akan dapat makan nasi bungkus dengan menu telor dadar plus sambel pete.
Nasi bungkus pun mulai
dibagikan panitia. Lapangan sepakbola saat ini bagai haram dipake
untuk bertanding. Karena kini telah berubah menjadi semacam pesta makan
bersama sekaligus menyambut tahun baru 2012. Disaat seperti itulah
para petinggi Telkom dan Pengurus Sekar serta para wong cilik Telkom
bergabung bersama. Mereka tampak akrab. Sambil ngobrol ngalor ngidul
dengan penuh suka, canda dan tawa.//kgm
Pesan moral: "Musyawarah diantara para pejabat harus memperhatikan kondisi anak buah. Jangan mengorbankan anak buah untuk menyepakati suatu kebijakan yang tidak populer."
Pesan moral: "Musyawarah diantara para pejabat harus memperhatikan kondisi anak buah. Jangan mengorbankan anak buah untuk menyepakati suatu kebijakan yang tidak populer."