Selasa, 16 Juni 2020

Kapan Sebaiknya Hari Jadi Telkom

Secangkir Anggur Merah (20)
By: Nana Suryana

Pengantar: Sebagaimana kita memiliki hari lahir, maka sejatinya setiap Institusi memiliki Hari Jadi. Suatu Hari Jadi, boleh dibilang, sebagai bumbu penyedap organisiasi. Tak hanya dapat dijadikan momentum untuk bersilaturahmi dan bersuka cita seluruh jajaran manajemen dan warga perusahaan. Namun yang justru terpenting guna memperkuat Identitas Perusahaan.

Nah, bagaimana dengan TELKOM? Benarkah tanggal 27 September yang sering kita peringati sebagai Hari Bhakti POSTEL itu sebagai Hari Ulang Tahunnya TELKOM? Masih patutkah tanggal itu diperingati dan dipertahankan? Kalau begitu, yuk, kita telusuri…

Awal kisah dari KR

Bergulirnya wacana perlu dilakukan pencarian Hari Jadi TELKOM itu sesungguhnya mulai terasa pada akhir tahun 2004 silam. Saat itu Dirut Kristiono (KR) mempertanyakan, ”Kapan, sih, sebenarnya Ulang Tahun TELKOM itu?” Semua yang mendengar kelimpungan. Memang, selama ini tidak pernah tahu dan tidak pernah jelas kapan tanggalnya. Melihat situasi saling tatap wajah kebingungan seperti itu, maka secara lisan KR menugaskan pada Corporate Communication c.q. Inrel yang waktu itu dijabat Pan Supandi, untuk segera melakukan penelusuran.

Agar penugasan ini lebih mengikat dan memiliki dasar kuat, maka diterbitkan Nota Dinas DIRUT No. C.TEL 30/PS170/SEK-10/2004 tanggal 22 Oktober 2004 tentang Penugasan sebagai Tim Pengkajian Hari Jadi TELKOM.

Dibentuklah Tim Pengkaji yang diketuai Kabag Inrel, Pan Supandi dan Sekretaris Nana Suryana dibawah tanggung jawab Mundarwiyarso selaku Koordinator Komunikasi Perusahaan. Tim yang dilengkapi beberapa Anggota itu mulai bekerja dengan melakukan penelusuran Hari Jadi TELKOM untuk dipertimbangkan dan ditetapkan dalam Rapat Direksi (RADIR).

Metoda Pengumpulan

Adapun metoda pengumpulan data dan penelitian yang dipergunakan antara lain: Literature Study dari Buku Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Jilid IV-Masa Demokrasi Terpimpin; Melalui Interview secara tatap muka atau email dengan beberapa orang sesepuh/tokoh telekomunikasi; Melakukan telaahan bersama para Ahli Sejarah; Serta melalui Jajak pendapat Karyawan melalui Email.

Penelusuran dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain: Pertama, melalui pendekatan HISTORIS, yang menyatakan bahwa Hari Jadi TELKOM sebagai suatu perusahaan harus dibedakan dengan Hari Peringatan dari eksistensi telekomunikasi di Indonesia yang sifatnya eventual, baik sebelum maupun setelah revolusi. Kedua, Pendekatan PERSPEKTIF LEGAL & OTORITAS, yakni bahwa Hari jadi TELKOM hendaknya merupakan cermin dari TELKOM sebagai entitas bisnis yang mandiri yang didasarkan pada suatu dasar hukum resmi.

Dan Ketiga, Pendekatan PERSPSEKTIF AKTIVITAS PERUSAHAAN, yang menyatakan bahwa Hari jadi TELKOM sebaiknya disinkronkan dengan siklus sales produk/jasa TELKOM dan dengan siklus pembangunan Citra TELKOM di masyarakatnya.

Hasil jajak pendapat

Dari proses penelitian dan pengumpulan data/opini, diperoleh hal-hal penting sebagai berikut: Pendapat Karyawan, yakni dari jajak pendapat yang diikuti oleh 128 Karyawan melalui email diperoleh hasil pilihan Hari Jadi TELKOM sebagai berikut: Sebanyak 27% responden memilih bahwa Hari Jadi itu sebaiknya Tanggal 23 September 1991 (Hari Perubahan dari Perum ke Perseroan); 19,5% memilih Tanggal 6 Juli 1965 (Tanggal dari PP. No 30/65 tentang pendirian PN.Telekomunikasi); 16,4% memilih Tanggal 27 September 1945 (Tanggal pengalihan Kantor Pusat PTT); Serta 37,1% responden memilih Lain-lain.

Sementara Pendapat Sesepuh/Pinisepuh/mantan pejabat dan saksi sejarah, antara lain terhimpun dari Bpk. Ir.Sukarno Abdurachman, Bpk.Soendjoto BcAT, Bpk.Soeparwi BcTT, Bpk.Daud Surjadi BcTT, kesemuanya sependapat bahwa tanggal 6 Juli 1965 merupakan waktu paling tepat sebagai Hari jadi TELKOM, sebagai tanggal pendirian PN.Telekomunikasi.

Begitu pun menurut Pendapat Pakar Ada 6 (enam) alternatif tanggal sebagai Hari Jadi TELKOM, salah satunya adalah tanggal 6 Juli 1965, adapun sisanya merupakan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan eksistensi telekomunikasi di Indonesia (eventual).

Tanggal 27 September, misalnya, yang setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bhakti Postel oleh semua pegawai di jajaran pos dan telekomunikasi dipandang kurang tepat untuk dijadikan Hari Jadi Telkom. Tanggal ini bertolak dari diambil-alihnya Jawatan PTT dari kekuasaan pemerintahan Jepang oleh putra putri Indonesia yang tergabung dalam Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon yang disingkat AMPTT pada tanggal 27 September 1945.

Berdasarkan hasil analisa Tim, bahwa Walaupun dari persfektif Legal, sejak 1 Januari 1962 telah berbentuk Perusahaan Negara (berdasarkan PP No.240 tahun 1961), namun dari persfektif otoritas pengelolaan bisnis telekomunikasi saat itu belumlah merupakan entitas yang mandiri. Hal itu dicerminkan antara lain oleh masih digabung dengan Pos & Giro. Selain itu Pengelolaan bisnis telekomunikasi saat itu hanya merupakan salah satu direktorat (disebut Direktur Telekomunikasi dan Direktur Telekomunikasi Muda).

Demikian halnya Susunan Direksi PN.POSTEL berdasarkan SK.Mendapostelpar tanggal 13 Agustus 1964 Nomor U14/11/7: Perusahaan dipimpin oleh seorang Dirjen (DIRJEN POSTEL) yang dibantu oleh tiga Direktur Staf dan tiga Direktur Perusahaan serta dua Dirketur Muda Perusahaan.

Sedangkan Pengelolaan bisnis telekomunikasi merupakan suatu entitas, baru terwujud pada tanggal 6 Juli 1965. Saat itu sebagai Perusahaan Negara Telekomunikasi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.30 tahun 1965 (Lembaran Negara No.62 dan No.63 tahun 1965). Tepatnya tanggal 6 Juli 1965.

Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggal 6 Juli 1965 merupakan salah satu waktu yang PALING TEPAT untuk dijadikan sebagai Hari jadi TELKOM.

Pada tanggal, bulan dan tahun itu, telah diajukan ke Dirut untuk mendapat penetapan dalam Radir. Namun entah mengapa, ada apa dan bagaimana, waktu itu tidak mendapatkan respon. Bahkan terpending cukup lama. Selentingan kabar, kalau ditetapkan pada tahun itu, usia Telkom tampak masih terlalu muda. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Bagaimana dengan tanggal 23 Oktober

Usulan hari jadi Telkom tanggal 6 Juli 1965 terpending. Kemudian ditemukan suatu hari yang sangat bersejarah bagi pertelekomunikasian di republik ini yaitu tanggal 23 Oktober 1856. Alternatif untuk penetapan hari jadi ini mengacu pada pengoperasian layanan jasa telegrap elektromagnetik pertama yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dengan Buitenzorg (Bogor) pada tanggal 23 Oktober 1856.

Pertimbangan untuk memilih waktu ini agar eksistensi Telkom sebagai satu-satunya operator telekomunikasi merah-putih tampak lebih dewasa, tua dan sarat pengalaman. Peringatan hari jadi Telkom pun kemudian digelar pada tanggal ini, Yakni, dilakukan pada tahun 2009 silam sebagai hari jadi yang ke-153.

Peringat Hari Jadi Telkom waktu itu bersamaan dengan pelaksanaan rangkaian transformasi perusahaan. Mulai dari perubahan logo, terutama guna memenuhi keinginan stakeholders, agar Telkom melakukan perubahan secara mendasar. Agar Telkom mampu menampilkan sesuatu yang baru. Tidak hanya mengganti corporate identity (logo) saja. Namun yang terpenting adalah Telkom saat itu mendeklarasikan sebuah perubahan business portofolio dari Infocomm ke TIME sebagai satu-satunya operator TIME di Indonesia.

Perubahan pada tubuh Telkom terus bergulir. Dimulai dengan positioning baru, value baru, taqline baru, corporate identity baru serta culture baru. Harapannya, citra baru Telkom ini mampu meningkatkan ekspektasi stakeholder pada Telkom.

Salah satu stakeholders, yakni kastamer, tentu saja ingin mendapatkan dan merasakan sebuah layanan yang berbeda dari sebelumnya. Layanan yang lebih baik dari operator manapun yang pernah mereka kenal dan rasakan. Sebuah layanan yang akan membangkitkan gairah baru dan experience baru yang benar-benar memorable. Menuju Telkom dengan Era Baru, Bercitra Baru, dan tentu saja saat itu dimulai dengan tag-line baru: the world in your hand. Dunia dalam genggaman tangan anda...

Jadikan momentum bagi pensiunan

Peringatan hari jadi perusahaan sepantasnya untuk dirayakan. Namun situasi dan kondisi perusahaan dan sosial masyarakat, maka perayaan itu cukup dilakukan secara sederhana, namun khidmat. Terpenting justru bagaimana momentum ini dapat dijadikan peningkatan kesejahteraan bagi para pensiunan, terutama pensiunan pra 2002.

Alangkah indahnya jika setiap peringatan hari jadi ada tambahan MP bagi para pensiunan, yang notabene tak pernah meningkat seumur-umur. Jadi dalam setahun mereka bisa menerima dua kali TMP, yakni pada saat jelang Idul Fitri dan hari jadi. Direksi cq Manajemen jangan terlalu pelit untuk tujuan yang sangat mulia ini. Dengan melibatkan Dapen, P2Tel dan Sekar, bisa mulai merintisnya untuk hari jadi oktober mendatang. Semoga harapan ini menjadi kenyataan...//**nana suryana

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...