Pengurus Sekar yang satu ini,
Acuy (nama asli ada di saku penulis) kembali berjaya. Dia lagi lagi
dapat perjalanan dinas (PD). Kali ini PD-nya ke Semarang. Biasanya
dari Bandung ke Semarang ia naik kereta api Harina. Tapi kali ini ia
melakukan terobosan baru dengan naik bis antar kota. Tentu saja
dengan segumpal harapan: “Siapa tau bisa berdampingan dengan
seorang mahasiswi, ya ga?” begitu pikirnya.
Namun keberuntungan
rupanya belom berpihak pada Acuy. Alih2 ingin berdampingan dgn
mahasiswi, eh, malah nenek2 yang didapat. Wajar saja kalo Acuy
lumayan cemberut. Soalnya ntu nenek mulai duduk disampingnya naga2nya
seperti kurang sehat. Mukanya pucet lengkap dengan bau keringat
bercampur balsem.
Kini Acuy baru faham, rupanya beginilah yang dikatakan orang dengan “bau 7 rupa” itu. Duduk Acuy pun sedikit bergeser agak membelakangi si nenek karena tampaknya dia mau muntah. Namun Acuy kaget ketika si nenek mulai menegur.
Kini Acuy baru faham, rupanya beginilah yang dikatakan orang dengan “bau 7 rupa” itu. Duduk Acuy pun sedikit bergeser agak membelakangi si nenek karena tampaknya dia mau muntah. Namun Acuy kaget ketika si nenek mulai menegur.
Nenek: “Aa...aa...bisa
minta tolong?” (Ceileee si nenek manggil aa ke Acuy)
Acuy: “Iyah nenek.
Ada apa panggil2 saya..”
Nenek: “Bisa minta
tolong? Nenek ingin liat wajah aa sebentaaar saja...”
Acuy: (agak
terperanjat) “Boleh saja nek, tapi mengapa nenek pengen lihat wajah
saya...”
Nenek: “Biar muntah
nenek cepet keluaaarrr...” (Wakakak....)
======N425
Pesan Mutiara: "Sejumlah godaan akan datang kepada mereka yang tekun dan rajin, tapi seluruh godaan akan menyerang mereka yang bermalas-malasan.” (Charles H Spurgeon (1834–1892), pendeta asal Inggris)
Pesan Mutiara: "Sejumlah godaan akan datang kepada mereka yang tekun dan rajin, tapi seluruh godaan akan menyerang mereka yang bermalas-malasan.” (Charles H Spurgeon (1834–1892), pendeta asal Inggris)