Kamis, 15 Maret 2012

Si Kamsuy dan Pegulat Jepang


Di penghujung tahun lalu, tepatnya tanggal 28 Desember 2011, terjadi pertandingan gulat yang paling tidak seimbang yang pernah digelar. Yaitu pertandingan antara pegulat Amerika Serikat, Emmanuel Yarborough (270 kg) melawan pegulat Jepang, Daiju Takase (83 kg). Itu berarti selisih beratnya mencapai 187 kg. Mari kita tebak siapa yang memenangkan pertandingan.

Bagaimana strategi bertanding yang dilakukan Takase? Tentu saja dia berlari kesana kemari, lalu berputar berkeliling bolak-balik. Jangankan si Emmanuel yang kepalanya jadi “penuh bintang” alias puyeng. Penonton pun rasa-rasanya jadi pengen muntah. Tapi mengapa si Takase pake strategi menyebalkan itu. Ya, pastinya takut ditangkap donk. Sekali keciduk si Takase bisa remuk. Bahkan kalo lagi apes bisa saja dijadikan sosis jumbo.

Untuk itulah si Takase berlari berputar terus kayak anak kecil dikejar pembantunya karena ga mau mandi. Nah, dalam kondisi si Emmanuel limbung, Takase cukup jeli dengan melakukan pukulan sekali dua ke wajah si “raksasa” itu. Wajar saja, darahpun mulai ngocor dari hidung lengkap dengan beberapa bentol di bagian kening.

Nah, beberapa menit kemudian Emmanuel berhasil menangkap si Takase. Keadaan tegang, penonton membisu campur melongo. Dalam kondisi keduanya berada di lantai ring si Takase pun tampak pucat-pasi akibat terkunci cengkraman tangan dan dekapan badan Emmanuel. Namun dengan jurus belut licinnya Takase berhasil keluar dari kuncian, tinggal kakinya saja yang masih dirangsek. Namun kesempatan itu dimanfaatkan Takase dengan melakukan pukulan bertubi-tubi ke dengkul, pundak dan wajahnya. Si Emmanuel pun sepertinya merasakan sakit yang ga ketulungan. Maka dengan terpaksa tangan Emmuel pun menepuk-nepuk lantai pertanda menyerah.

Apa yang dapat kita petik dari pertandingan itu? Kecil tak berarti lemah dan cilik tak berarti harus kalah. Yang menentukan adalah strategi menghadapi lawan, kecepatan bergerak dan ketepatan memukul serta fokus pada sasaran.

Seperti pada gambar lucu kali ini, belum tentu si Kamsuy dikalahkan pesumo raksasa Jepang. Apalagi kalo diamati, si Kamsuy sepertinya sedang mengincar untuk menggigit “tralala” si raksasa itu bukan? Kalo berhasil, paling banter si Kamsuy berpikir hitung2 nyunat raksasa...hehehehe...//kgm

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...