Selasa, 03 Juli 2012

Pemilik Telepon Rumah Kini Broadband Ready


Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pelanggan Telkom akan dapat menikmati koneksi Internet melalui Telepon Rumah. Kebijakan ini sebagai salah satu terobosan baru Telkom untuk memberikan kemudahan masyarakat untuk mengakses Internet dari rumah.

Semakin tingginya animo masyarakat untuk mengakses berbagai informasi dan hiburan melalui Internet, cukup menjadi alasan mengapa Program Broadband Ready ini digelar Telkom. Terlebih dengan semakin tingginya pengguna Internet di Indonesia.

Menurut data yang dilansir KOMPAS.com, dari hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen.

Hasil riset, yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2.161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta.

Studi terhadap urban netizen di Indonesia ini dilakukan pada bulan Agustus – September 2011 di 11 kota besar antara lain Jakarta, Bodetabek, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Denpasar, Pekanbaru, Palembang, dan Banjarmasin.

Mereka yang diriset adalah pengguna Internet, usia 15-64 dari SES ABC dan menggunakan Internet lebih dari 3 jam sehari. Satu yang diangkat menjadi payung utama dalam riset tahun ini adalah mengenai nilai-nilai, perilaku dan gaya hidup para pengguna Internet di Indonesia.

Berbagai koneksi internet digunakan dengan berbagai tarif bervariasi. Sementara jumlah pelanggan Telepon, sebagai satu-satunya yang dimiliki Telkom kini mencapai 9,2 juta pelanggan. Dari jumlah pelanggan Telkom sebanyak ini, tentu saja diantaranya termasuk para pengakses Internet aktif.

Menurut Direktur Konsumer, Sukardi Silalahi, pelanggan telepon rumah akan mendapat instalasi Speedy melalui pemasangan modem ADSL. Dengan demikian masyarakat tidak perlu lagi membeli modem atau harus membeli pulsa pada saat ingin mengakses Internet. Pembayaran akan dimasukan dalam rekening tagihan langganan bulanan. “Saya percaya masyarakat akan menyambut baik kebijakan Broadband Ready ini sebagai salah satu upaya terbaru dari Telkom bagi para pelanggan setia Telepon Rumah,” jelas Sukardi.

Tarifnya, menurut Sukardi, akan sangat bervariasi melalui berbagai paket penawaran. Melalui Paket Speedy Reguler, misalnya, pelanggan Telepon Rumah akan dikenakan tarif yang sangat bersaing. Dalam masa promo, pelanggan peminat akan terlebih dahulu diberikan free abonemen selama sebulan.

Upgrade Line Telpon menjadi Line Broadband
Program Broadband Ready merupakan suatu konsep dengan melakukan upgrading line telephone menjadi line broadband. Atau dapat juga didefinikan sebagai suatu metode untuk percepatan migrasi layanan POTS menjadi layanan Broadband Ready, yang merupakan inisiatif dari TELKOM kepada pelanggan.

Dengan demikian jaringan telepon dirumah pelanggan telah disiapkan untuk koneksi broadband. Adapun kecepatannya untuk Download Speed 512 Kbps dan Upload speed 128 Kbps. Kecepatan ini, tentu saja dapat dikembangkan sesuai dengan keinginan pelanggan. Terutama bagi pelanggan yang berminat menikmati produk Telkom lainnya seperti Groovia TV atau USeeTV. Hal ini sangat dimungkinkan karena secara teknis line telepon telah secara otomatis diaktifkan untuk mengakses berbagai produk Telkom lainnya.

Modem sendiri akan dipasang secara gratis kepada pelanggan telepon. Pemasangan gratis ini diberikan selama kurun tiga bulan. Jika dalam tiga bulan pelanggan tidak mengaktifkan fasilitas Internet melalui Telepon Rumah, dengan terpaksa modem akan dicabut kembali. (*nanasuryana)

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...