Senin, 16 Januari 2012

Telkom Gelar Produk Terbaru


Catatan: Seperti biasa setiap tahun baru Dirut Telkom, Rinaldi Firmansyah, menyampaikan pesan awal tahun mengenai pelbagai hal. Misalnya, terkait dengan kinerja perusahaan, portfolio bisnis, pengembangan infrastruktur, Bandung Digital Valley, CSR, dan tekad Telkom untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik. Mari kita simak pesan dirut berikut:

Berbagai prestasi Telkom
Bila kita mencermati performansi di tahun 2011, Telkom mencatat kenaikan jumlah pelanggan dibandingkan periode yang sama pada 2010. Pelanggan telephony naik 7,5% menjadi 127 juta yang terdiri dari pelanggan seluler (Telkomsel) 104 juta, pelanggan flexi 15 juta dan pelanggan wireline 8,5 juta. Layanan broadband naik signifikan dengan pertumbuhan 125,5% menjadi 12,4 juta yang terdiri dari pelanggan Speedy 2,1 juta, Telkomsel Flash 6,7 juta dan layanan Blackberry 3,6 juta.

Sepanjang tahun 2011, terdapat berbagai peristiwa yang mewarnai perjalanan Telkom. Peran anak-anak perusahaan terlihat mulai meningkat. Dari sisi pengembangan produk, mencatat prestasi dengan diluncurkannya Delima, Groovia TV, Cloud Computing dan beberapa produk lainnya. Kehadiran produk baru ini melengkapi portofolio bisnis Telkom yang diharapkan akan dapat memberi kontribusi signifikan terhadap revenue.

Dari sisi pengembangan infrastruktur, hadirnya Nusantara Super Highway dan True Broadband mewarnai dinamika perusahan. Telkom juga berhasil menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur strategis. Seperti Jaka2laDema, Ring Aceh dan Mataram Kupang Cable System. Sedangkan pada proyek infrastruktur True Broadband, Telkom berhasil menghadirkan 1,75 juta homepass dari proyeksi 13 juta homepass pada 2015.

Penggelaran infrastruktur broadband terutama di kawasan indonesia timur memang sangat tepat seiring dengan meningkatnya trafik, permintaan konsumer akan layanan yang lebih baik, perubahan lifestyle dan workstyle sebagian masyarakat yang semakin bergantung kepada akses broadband dan ekonomi kreatif. Kehadiran true broadband tentunya akan mendorong percepatan layanan-layanan berbasis ime yang saat ini semakin dibutuhkan, baik untuk kepentingan home digital environment, broadband for enterprise and government dan broadband anywhere.

Layanan lain adalah pengembangan indonesia wifi, yaitu layanan hotspot yang terhubung luas untuk mempermudah publik mengakses internet di berbagai tempat baik melalui Speedy, Flexi maupun Telkomsel.

Empat area pertumbuhan
Dalam kaitan dengan portofolio bisnis TIME, Telkom mengembangkan empat area pertumbuhan layanan information, media dan edutainment (IME), yakni Cloud Computing, Home Digital Environment (gambar/tv,data/internet,voice), mobile broadband dan machine to machine. True broadband dapat dan telah dimanfaatkan untuk bidang pendidikan seperti jaringan pendidikan nasional (jardiknas): kesehatan (e-health); finansial antara lain pada aplikasi pengiriman uang (remittance) antar pengguna telepon selular; dan video conference/telepresence yang dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Layanan mobile broadband melalui flexi market sudah dapat dinikmati sementara yang dapat dinikmati masyarakat dalam waktu dekat, antara lain Telkom Digital Mall (tedi mall), yaitu portal yang dapat mengakses berbagai macam konten maupun aplikasi dalam kelompok layanan informasi, media dan edutainment. Layanan ini dapat diakses melalui komputer (internet), mobile terminal (smartphone dan tablet) maupun melalui televisi.

Melalui layanan berbasis TIME yang lengkap tersebut, Telkom siap memberikan yang terbaik yang dibutuhkan masyarakat, pelaku bisnis, pendidikan, kesehatan, dan pemerintah sehingga pada saat yang sama dapat memanfaatkan berbagai peluang untuk menuju ke pentas global. Menurut laporan bank dunia yang mencermati dampak pertumbuhan broadband di 120 negara dalam kurun 1908-2006, setiap kenaikan penetrasi broadband sebesar sebesar 10% akan meningkatkan PDB sebesar 1,21% di negara maju dan 1,38% di negara berkembang.

Sementara itu dalam hal corporate social responsibility (CSR), kiprah Telkom antara lain berupa pemberian penghargaan telkom csr award kepada pihak-pihak yang turut menyukseskan program csr telkom, pembangunan telkom sme creative centre bekerjasama dengan IYB, bantuan pembangunan dan renovasi gedung-gedung di lingkungan YPT, sekolah yang rusak akibat bencana alam di Padang, Mentawai, Merapi dan Wasior, pelaksanaan Indigo Fellowship serta pembangunan Bandung Digital Valley.

Bandung Digital Valley
Bandung Digital Valley merupakan jembatan antara para teknopreneur atau pengembang aplikasi dengan pasar atau industri sebagai penyerap atau pengguna aplikasi tersebut. Sasaran jangka panjang Bandung Digital Valley adalah mendorong dan mempercepat swasembada ICT (information and communication technology), khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas terpenuhi oleh pengembang dalam negeri. Selain itu indonesia juga bisa unjuk prestasi pada bidang industri kreatif digital di kawasan regional dan internasional.

Bandung Digital Valley membawa para digitalpreneur dan digitalventura ke dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama ini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ict di indonesia yang diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan. Telkom berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp 50 miliar untuk 3-4 tahun kedepan.

Memasuki tahun 2012 dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang baru. Tahun 2012 diprediksi banyak pakar ekonomi sebagai tahun yang penuh tantangan karena kondisi ekonomi global yang mengalami kelesuan terutama dampak dari krisis Eropa. Indonesia juga terkena dampaknya dan ditambah dengan penetrasi telekomunikasi yang sudah 100% maka tahun ini bukan merupakan tahun yang mudah untuk menjalankan roda bisnis telekomunikasi.

Perkembangan yang menarik dari bisnis telekomunikasi yang harus dicermati adalah meningkatnya kecenderungan customer disengagement. Bagi customer, selama mereka dapat mengakses konten atau aplikasi yang mereka butuhkan, seperti google, facebook, twitter dll, maka operator jaringannya bukan menjadi prioritas utama lagi. Perilaku customer demikian membuat bisnis konten dan aplikasi menjadi bisnis yang prospektif, sedangkan operator penyedia jaringan hanya sebagai pendukung dan dianggap sebagai komoditi yang hampir tidak ada perbedaannya satu dengan lainnya.

Bisnis aplikasi dan konten
Disadari bahwa masa depan bisnis telekomunikasi terletak pada bisnis aplikasi dan konten. Dengan adanya aplikasi dan konten yang berjalan di atas infrastruktur telekomunikasi, muncul peluang-peluang bisnis baru dan konsumsi telekomunikasi yang mendorong pertumbuhan layanan data dan gambar.

Dalam konteks demikian maka transformasi bisnis telkom dari Telecommunications menjadi TIME merupakan suatu langkah yang tepat. Telkom telah berada dalam track yang benar (on the right track) dan melakukannya dalam waktu yang tepat (on the right time). bisnis IME. Di indonesia saat ini baru berkembang sehingga terbuka peluang yang sangat lebar untuk dimasuki, berkiprah serta berkembang.

Karena masih di awal, bisnis IME masih menghasilkan revenue yang masih kecil. Pada tahun 2012 ini ditargetkan memberikan kontribusi 7% dan diharapkan semakin meningkat sehingga mencapai 15% di tahun 2015. Memang kontribusi IME masih kecil dari sisi revenue, akan tetapi harus juga dilihat bahwa kontribusi dari sisi value cukup besar.

Berkaitan dengan fortofolio bisnis time ini, cara pandang yang keliru harus ditanggalkan dengan melihat portofolio bisnis ini secara terpisah-pisah. Untuk itu diperlukan perubahan mindset dari cara berpikir pada traditional telco menjadi cara berpikir konvergen (think corvergence) untuk perusahaan berbasis TIME.

Telkom saat ini merupakan perintis telco di indonesia yang agresif memasuki bisnis IT Service, Media dan Edutainment, yang mulai diikuti oleh telco lainnya. Telkom mempunyai kekuatan besar melalui kepemilikan jaringan, jumlah pelanggan dan sumber daya (termasuk finansial) terbesar dan terluas. Selanjutnya bagaimana melakukan sinergi berbagai kekuatan yang dimiliki tersebut sehingga memberikan layanan solusi yang end to end kepada customer dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang kompetitif dibanding kompetitor. Semangat sinergi harus terus digelorakan.

Beberapa pesan Dirut kepada jajarannya, antara lain: Pertama, jaga selalu kualitas, baik untuk layanan maupun produk. Jadikanlah aspek kualitas sebagai bagian tak terpisahkan dari layanan dan produk itu sendiri. Customer saat ini sangat demanding terhadap kualitas. Dengan kualitas yang baik akan menjaga kepuasan pelanggan sehingga akan berdampak pada revenue. Pertumbuhan revenue harus dijaga setidaknya sama atau di atas industri sehingga sustainable competitive advantage tetap terjaga.

Kedua, lakukan terus cost optimization. Pertumbuhan cost of operation harus dijaga dibawah pertumbuhan revenue. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan perubahan infrastruktur serta akses dimana terjadi penggantian kabel tembaga dengan kabel serat optik, maka akan terjadi efisiensi yang cukup besar dari sisi operasional (ruangan, power supply) penggunaan sumber daya lainnya. Ini tentu mendukung gerakan cost optimization. Cots optimization hendaknya dilakukan dalam setiap aktivitas perusahaan.

Ketiga, think convergence. Berpikirlah secara holistik, satukan sumber daya yang ada, baik itu infratsruktur, layanan, produk dan sumber daya lainnya sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda dihadapan customer maupun juga kompetitor.

Selain itu dirut mengajak seluruh jajaran untuk senantiasa menjalin kerjasama (team work) yang solid. Dengan kerjasama semua masalah akan dapat diselesaikan dengan baik. Tidak ada manusia yang dapat menyelesaikan tugasnya seorang diri. Pastilah dia butuh bantuan orang lain. Tidak seorangpun yang sempurna, tetapi dengan kerjasama kita dapat mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu, tingkatkanlah speed and solidity dan jadikanlah masing-masing diri kita sebagai problem solver.

SEPULUH ARGUMENTASI BAHWA MALAM KE-27 ADALAH LAILATUL QODAR

Apakah bisa dipastikan tanggal 27 Ramadan adalah lailatul qodar? Untuk memastikan, barangkali lebih berhati-hati jangan. Tetapi bahwa mayori...